Kerja Sama AS dan Sekutunya Langkah Maju Menuju ‘NATO Asia’

Militer Korsel dan AS mengikuti latihan militer gabungan di pangkalan Angkatan Udara Gunsan di Gunsan, Korea Selatan, 12 November 2019. Foto diambil 12 November 2019. (Kapten David J. Murphy/AS Angkatan Udara/DVIDS/Handout melalui REUTERS)

SEOUL.NIAGA.ASIA — Latihan bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang memiliki “tujuan jahat” terhadap Korea Utara dan merupakan bagian awal yang berbahaya untuk pembentukan “NATO versi Asia”. Demikian laporan kantor berita negara Korea Utara KCNA pada hari Rabu.

Laporan KCNA datang beberapa jam sebelum para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan menghadiri KTT tahunan NATO sebagai pengamat untuk pertama kalinya. Mereka juga akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas Korea Utara, pertemuan puncak trilateral pertama sejak 2017.

Ketiga negara juga akan melakukan latihan deteksi dan pelacakan rudal gabungan di dekat Hawaii pada bulan Agustus, yang disebut sebagai ‘Pacific Dragon’.

“AS semakin bersikeras pada kerja sama militer dengan antek-anteknya dengan mengabaikan permintaan keamanan utama dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik,” kata KCNA, dikutip niaga.asia dari REUTERS, Rabu.

Dalam pernyataan serupa selama akhir pekan, kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan latihan tersebut menunjukkan kemunafikan tawaran AS untuk keterlibatan diplomatik dan dialog tanpa prasyarat.

Korea Utara telah melakukan sejumlah rekor uji coba rudal tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua terbesarnya. Selain itu juga muncul kekhawatiran bahwa Korea Utara dapat bersiap untuk menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Korea Selatan dan Jepang sama-sama sekutu AS, tetapi hubungan mereka satu sama lain telah tegang oleh ketegangan historis atas pendudukan Jepang di Korea dari tahun 1910-1945.

Washington telah mendorong Seoul dan Tokyo untuk lebih bekerja sama dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara, serta untuk melawan meningkatnya pengaruh China.

“Skema pembentukan aliansi militer AS-Jepang-Korea Selatan, yang dimotivasi oleh kowtow Jepang dan Korea Selatan kepada AS, jelas merupakan awal yang berbahaya bagi pembentukan ‘NATO versi Asia’,” kata KCNA, menuduh Washington mengobarkan Perang Dingin baru.

KCNA memuat komentar terpisah oleh Kim Hyo-myung, seorang peneliti di Masyarakat Internasional untuk Riset Politik Korea Utara, yang mengatakan NATO bertanggung jawab atas perang di Ukraina, dan bahwa ada “tanda-tanda buruk bahwa cepat atau lambat gelombang hitam di Utara Atlantik akan memecah ketenangan di Pasifik.”

“NATO tidak lebih dari pelayan realisasi strategi hegemoni AS dan alat agresi lokal,” tulis Kim.

Sumber : Kantor Berita REUTERS | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: