Kerja Sama ASEAN-United Kingdom, Indonesia Tekankan Ekonomi Hijau

Menlu RI, Retno LP Marsudi. (Foto Kemlu)

PHNOM PENH.NIAGA.ASIA –  ASEAN memiliki komitmen kuat untuk mencapai net-zero target dan mengembangkan infrastruktur ketahanan iklim. Guna mencapai visi ini, diperlukan investasi hijau senilai USD 3 triliun sampai 2030.

Demikian disampaikan Menlu RI, Retno Marsudi pada pertemuan ASEAN-United Kingdom (UK) Ministerial Meeting, di Phnom Penh, hari ini,  4 Agustus 2022.

Ini adalah untuk pertama kalinya, Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu dengan Inggris setelah diterima sebagai Mitra Dialog ASEAN pada tahun 2021. Sebagai negara yang memiliki kemampuan di bidang teknologi hijau, diharapkan Inggris dapat meningkatkan investasi di sektor teknologi rendah karbon di negara-negara ASEAN.

“Penandatanganan kerja sama untuk bantuan teknis dan pendanaan infrastruktur berkelanjutan UK-ASEAN Catalytic Green Finance Facility Trust Fund merupakan langkah awal yang sangat baik untuk terus memajukan kemitraan di bidang ekonomi hijau,” tambah Menlu.

Hal lain yang ditekankan Menlu Retno dalam pertemuan adalah pentingnya ASEAN-Inggris berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas, mengingat bahwa apa yang terjadi di Ukraina dapat terjadi di Kawasan lain.

“Apa yang terjadi Ukraina merupakan cerminan tidak adanya trust atau adanya distrust yang berkepanjangan. Banyak pelajaran yang diambil dari situasi ini,” sambungnya.

Indonesia juga tekankan pentingnya ASEAN-Inggris mengutamakan spirit kolaborasi. Kerja sama minilateral harus menjadi pijakan (building blocks) bagi terciptanya stabilitas perdamaian dan bukan justru ciptakan perpecahan.

Dalam pertemuan pertama ini, telah diadopsi Rencana Aksi Tindak Lanjut Kemitraan ASEAN-Inggris untuk Periode 2022-2026 yang antara lain berisi kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi kreatif termasuk melalui penguatan kewirausahaan dan pengembangan pasar.

Sumber: Kemlu RI | Editor: Intoniswan

Tag: