Kerja Sama Konkrit ASEAN-Japan di Indo-Pasifik Perlu Diperkuat

Menlu RI Retno L.P. Marsudi. (Foto: Humas Kemlu)

PHNOM PENH.NIAGA.ASIA – Indonesia mengharapkan kiranya kerja sama konkrit yang saling menguntungkan dan inklusif di Indo-Pasifik dapat dikedepankan dalam kemitraan ASEAN-Jepang di masa mendatang.

Menlu Retno mengatakan itu  di Pertemuan ASEAN-Japan Ministerial Meeting, Phnom Penh, hari ini, Kamis (4/8/2022).

Menlu RI sampaikan bahwa ASEAN telah memiliki ASEAN Outlook on the Indo Pacific dengan memberikan prioritas pada 4 bidang kerjasama yaitu: maritime, konektivitas, pencapaian SDGs dan perdagangan investasi.

“Kerjasama konkrit dan inklusif ini diharapkan dapat berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan Indo-Pasifik,” imbuh Retno.

Selain kerjasama konkrit di Indo-Pasifik, Indonesia juga tekankan pentingnya ASEAN-Jepang melanjutkan kerjasama dalam membangun ketahanan kesehatan Kawasan. Dalam rangka ketahanan Kawasan, Jepang telah bekerjasama dengan ASEAN dalam pendirian ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (APCHEED), dimana tiga centernya berada di Indonesia, Thailand dan Vietnam. Kerjasama lebih lanjut diperlukan dalam operasionalisasi center tersebut.

Masih mengenai kerjasama kesehatan, beberapa prioritas yang dapat dilakukan antara lain di bidang investasi, riset, training untuk pekerja kesehatan dan perkuat industry kesehatan.

Menlu RI sambut baik perayaan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang tahun depan. Pertemuan telah sepakati logo dan slogan perayaan 50 tahun hubungan ASEAN -Jepang. Menlu Retno harapkan perayaan tersebut dijadikan momentum perkuat kerjasama.

Bersamaan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, akan diselenggarakan KTT peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo dengan tema perayaan “Golden Friendship, Golden Opportunities”.

Pertemuan telah mengadopsi Concept Paper KTT Perayaan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN – Jepang, yang akan diselenggarakan tahun 2023,” pungkas Menlu.

Sumber : Kemlu RI | Editor: Intoniswan

Tag: