Ketum KBB Kaltimtara: Bangkitkan Kembali Semangat Pantang Menyerah

KBB
Silaturahmi dan Halal bi Halal Pengurus dan Pinisepuh Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim dan Kaltara dengan Bubuhan Banjar di Samarinda, (Senin, 18/6/2018)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Bangkitkan kembali semangat pantang menyerah. Bagawi sampai tuntung yang menjadi motto hidup urang Banjar. Zaman sekarang ini dan yang akan datang memerlukan semangat pantang menyerah lebih berlipat ganda.

“Dalam hidup ini pilihan bukan hanya dua, berhasil atau gagal, tapi ada tiga, ditengahnya adalah selalu berusaha. Selalu berusaha itu diwujudkan dalam semangat pantang menyerah, tidak cepat putus asa, fokus pada upaya perbaikan kualitas diri, anak, dan keluarga, hingga ke komunitas dalam skala lebih luas,” kata Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, DR. H Irianto Lambrie dalam sambutannya ketika hadir dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Kerukunan Bubuhan Banjar di Samarinda, Senin (18/6/2018).

Hadir dalam kegiatan silaturahmi dan halal bi halal itu para pinisepuh Bubuhan Banjar, seperti KH Farid Wadjdy, KH Khairul Fuad, H Asmunie Ali, H Hatta Zainal, H Zainuddin Fanani, Dr. Hj Meiliana, Muhammad Sa’bani, istri dari Irianto Lambrie dan putranya, Hj. Rita Ratina dan  Arkanata Akram, para ketua/sekterataris KBB Kabupaten/Kota se-Kaltim dan Kaltara, H Syahril dari Balikpapan, dan undangan lainnya. Calon Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi.

“Semua paslon gubernur Kaltim saya undang, tapi kelihatannya Cuma Pak Hadi yang ada waktu datang. Yang lain ada yang memberi kabar tak bisa datang, tapi ada juga yang tidak sempat memberitahukan tidak bisa datang, mungkin sudah ada jadwal masing-masing,” kata Irianto.

k
Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim dan Kaltara, H Irianto Lambrie (baju putih) bersama tokoh bubuhan Banjar.

Saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan, lanjut Irianto, kita  sudah dilatih dan dituntut pantang menyerah. Sikap pantang menyerah itu perlu diteruskan mengingat sekarang ini, baik remaja, pemuda, bahkan bubuhan yang masih usia produktif mudah menyerah. “Kalaupun bagawi, bausaha banyak yang tak sampai tuntung, setengah-setengah,” ujar Irianto Lambrie yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Utara.

Banyak mengisahkan perjalanan hidup pengusaha sukses asal China, Jack Ma, orang terkaya di China  tahun 2017 dan diurutan ke 9 orang terkaya di dunia, Pendiri e-commerce Alibaba, Irianto mengingatkan bubuhan Banjar, bukan semata kecerdasan, bukan semata berkecukupan uang yang membuat orang sukses. “Orang yang hidup sangat susah pun bisa menjadi orang sukses asal punya semangat pantang menyerah,” ungkapnya.

Irianto juga mengajak para orang tua lebih memperhatikan pendidikan anak-anak karena pendidikan yang akan mengubah pola pikir dan masa depannya. “Wajib berusaha memberikan pendidikan yang cukup kepada anak-anak. Cukup artinya tidak harus tinggi. Jack Ma cuma lulusan strata-1 jurusan bahasa Inggris, kemudian diawal kariernya menjadi pengajar (guru) dengan gaji hanya Rp180 ribu/bulan, tapi dengan kemauan yang kuat, semangat pantang menyerah luar biasa, terbukti bisa sukses,” katanya.

Selain itu, Irianto juga menghimbau bubuhan Banjar menjaga kerukunan, tidak saling sikut, saling menopang karier sesama bubuhan, menghindari menyebarkan kabar yang tidak pasti, jelek menjelekkan. “Balaslah segalam macam prasangka buruk orang terhadap kita dengan mendoakan orang yang suka berprasangka buruk mendapatkan hidayah, keselamatan,” ajaknya.

 

bini
Perempuan dari Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim dan Kaltara.

Sedangkan ustadz H Muhammad Mansur yang asli Banjar  dalam tausiah halal bi halalnya menjelaskan, ada tiga golongan umat yang dilapangkan jalannya ke surga kelak. Pertama; gemar memberi maaf kepada semua orang, termasuk orang yang telah menghina dirinya. Kedua; orang yang memuliakan orang tua dan guru, di dalamnya mencakup guru TK, SD, sampai dosen, guru mengaji, guru agama. Ketiga; orang yang selalu menjaga silaturahim dan silaturahmi dengan sesama.

Menurut Muhammad Mansur, tidak ada yang sebenarnya yang perlu diperdebatkan kalau ada orang menjelek-jelekkan diri kita sebab, akan membuang-buang energi. “Lebih bagus kita maafkan  orang yang suka bicara buruk itu dan mendoakannya mendapat kebaikan,” ujarnya.

Memuliakan orang tua dan guru, juga wajib bagi umat muslim. Tanpa orang tua, tanpa guru tidak ada keberhasilan yang bisa didapat seseorang. “Jangan setelah berhasil, saat orang tua perlu makan disuapin, pembantu yang disuruh menyuapi,” kata Mansur. “Selalu menjaga silaturahim dan bersilaturahmi juga penting karena mempererat kebersamaan, saling mengingatkan akan hal-hal yang baik”. (001)