Kisah Penggagas Tol Balsam Awang Faroek Menunggu di Warkop, Hingga Dihampiri Presiden Jokowi

aa
Awang Faroek Ishak saat berfoto dengan latar belakang salah satu gerbang tol Balsam. (Foto : HO/Dayang)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Presiden Joko Widodo meresmikan tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (17/12) kemarin. Tahap awal, yang bisa digunakan adalah Seksi II, III dan IV sepanjang 66 km dari total panjang 99 km. Namun ada yang menarik di sela kerumuman wartawan, dan tamu yang hadir saat peresmian itu.

Terlihat, kehadiran mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, penggagas dibangunnya ruas tol Balsam. Meski duduk di kursi roda, tidak menyurutkan semangat Awang untuk melihat lebih dekat peresmian tol Balsam, dimana pembangunan tol di era kepemimpinannya, memang penuh lika liku.

Semangat Awang itu, tentu membuat bangga putrinya, Dayang Donna Walfiaries Tania. Meski tidak ada lagi keistimewaan bagi sang ayah dalam hal protokoler, Dayang angkat topi dengan Presiden Joko Widodo, yang datang menghampiri sang ayah, di tengah kerumunan sang ayah.

Kebanggaan itu, diungkapkan Dayang di laman Facebook pribadinya, Selasa (17/12) sekira pukul 23.34 Wita. Dia memuji Presiden Joko Widodo, sebagai contoh sosok pemimpin yang selalu menghargai dan bersikap rendah hati. Termasuk kepada ayahnya, Awang Faroek Ishak, meski tidak lagi sebagai Gubernur.

Awang Faroek Ishak berfoto bersama Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan jajarannya, Selasa (17/12). (Foto : HO/FB Dayang)

“Terima kasih Pak Jokowi yang sangat menghargai sesepuh, penggagas ide Jalan Tol Balikpapan Samarinda. Saya sebagai putra daerah “sangat respek terhadap Bapak Jokowi” tulis Dayang di akun Facebook-nya.

Masih dikutip dari laman Facebook, Dayang menilai, Presiden Joko Widodo teramat sangat menghargai ayahandanya, Awang Faroek Ishak, dengan rela menghampiri seorang sepuh, mantan Gubernur.

“Yang hanya ditempatkan di kerumuman para wartawan dan rakyat biasa,” sebut Dayang.

Sebagai putri mantan Gubernur, Dayang juga curhat kebanggannya terhadap ayahnya. Namun demikian, penghargaan Presiden Jokowi yang datang menghampiri sang ayah, berbanding terbalik dengan sikap orang-orang di sekitarnya, yang pernah dekat sewaktu ayahnya menjabat sebagai Gubernur Kaltim.

“Saya bangga menjadi Rakyat Kalimantan Timur, punya mantan seorang pemimpin yang tetap legowo meskipun tidak dihargai lagi dan tidak diakomodir oleh segelintir orang yang pernah dekat dengan beliau,”

Presiden Joko Widodo saat menghampiri dan menyalami Awang Faroek Ishak, penggagas Jalan Tol Balsam. (Foto : Dayang)

Dayang bercerita, sebelum Presiden Jokowi datang dan meresmikan tol Balsam, ayahanda Awang Faroek Ishak, sudah start dari hotelnya menginap sekira pukul 08.00 Wita, menuju tempat acara dan menunggu di warung kopi. Itu disebabkan waktu peresmian yang berubah-ubah.

“Kebetulan ada salah satu Kadis LH Rafiddin Rizal Djakaria yang melihat bapak ada di warung kopi dipinggir jalan, diajaklah Bapak AFI tempat rombongan Menteri LH yang sedang menunggu rombongan Bapak Presiden,” ungkap Dayang.

“Sedikit cerita, beliau sempat mencari hotel di Balikpapan kemarin dan sempet ingin cek in ditempat dimana hotel rencana Bapak Jokowi menginap, Tetapi oleh panitia ditolak !!!
karena hanya pejabat saja yg boleh menginap di hotel yg disediakan oleh pemprov untuk rombongan presiden dan rombongan,” tulis Dayang lagi di laman Facebook-nya.

Namun demikian, menurut Dayang, sang ayah tetap bersabar. “Dan menganggap ya sudah… tidak apa2, kita cari hotel yang biasa saja, begitu kata bapak kpd asistennya beliau. dan komentar bapak….(komentar dalam bahasa kutai) Apalah Nyawa ni hanya seorang Mantan,” cerita Dayang menirukan kata sang ayah.

Kesabaran dan sikap rendah hati yang dimiliki sang ayah, berbuah kebanggaan lainnya. “Mukzijat itu menghampiri beliau di warung kopi di pinggir jalan. Justru pada saat menunggu di warung kopi, Bapak diajaklah bergabung kedalam rombongan Menteri LH,” ungkap Dayang.

“Dan yg lebih dasyatnya keberkahan diberikan Allah SWT pada saat Peresmian Tol itu.Justru bapak yang hanya berada di kerumunan wartawan dan rakyat biasa malah di samperin atau didatangi oleh Bapak Presiden dan diajak ikut Konfrensi Pers bersama Bapak Jokowi,” jelas Dayang masih di laman Facebook-nya.

Momen ketika Menteru PUPR Basuki Hadimuljono ketika menyalami mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, di sela peresmian jalan tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (17/12) kemarin. (Foto : FB Dayang Walfiaries Tania)

Dari kejadian itu, Dayang justru mengambil hikmahnya, dan memetik banyak pelajaran yang berharga.

“Di sinilah kita sebagai manusia, wajib memiliki sifat rendah hati dan selalu sabar apapun perlakukan orang lain terhadap kita. Dan kita harus tetap terus tersenyum meskipun kita tidak dihargai dan dianggap orang lain,” tulisnya lagi.

“Di dunia ini Jabatan, Harta, Tahta hanya sementara bro. Saat kita di atas kita sudah seperti raja di agung agungkan, tetapi saat kita di bawah. Jangankan mau noleh Kita telp atau wa aja sudah ogah mau diangkat lagi atau dijawab,” ungkap Dayang lagi.

“Pengingat diri, dunia ini hanya sementara” tutup Dayang dalam unggahannya. (*/006)