Klaster Nakes Tidak Pengaruhi Pelayanan RSUD Abdul Rivai

RSUD Abdul Rivai, Berau.

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Terus bertambah kasus positif COVID-19 di Berau yang merupakan klaster Tenaga Kesehatan (Nakes), membuat pihak RSUD Abdul Rivai angkat bicara. Pasalnya, dari informasi yang beredar di media sosial dikatakan jika pelayanan RSUD sementara ditutup dengan adanya klaster tersebut.

“RSUD tetap buka dan memberikan pelayanan. Tetapi untuk pembesuk memang masih ditiadakan. Dari klaster Nakes yang terkonfirmasi ada 2 dokter spesialis, 1 dokter umum dan 4 perawat. Dan sejak Sabtu (28/11/2020) lalu hingga Selasa (1/12/2020), sudah dilakukan swab tenaga medis dan tenaga kesehatan di lingkungan kerja RSUD Abdul Rivai,” jelas Dirut RSUD Abdul Rivai, Nurmin Baso, dihubungi Niaga.Asia.

Dari hasil tracking yang dilakukan terhadap klaster Nakes itu, didapati 35 orang yang merupakan kontak erat dan pernah kontak dengan para dokter dan perawat yang positif. Mereka semua telah melakukan tes swab di Klinik Medical Centre dan Tes Cepat Molekuler di RSUD Abdul Rivai.

“Masih terus dilakukan untuk tracing terhadap kontak erat. Dari 7 orang yang terkonfirmasi tersebut, didapati bahwa sumber penularan bukan berasal dari lingkungan RSUD ataupun dari pasien yang saat ini menjalani perawatan. Melainkan melalui kontak erat yang terjadi dari kegiatan yang dilaksanakan di luar area rumah sakit,” tambahnya.

Karena alasan itulah, ia mengatakan untuk pelayanan RSUD sendiri tetap buka. Selain itu, instalasi dari unit yang ada di rumah sakit juga tidak ditutup. Sedangkan untuk petugas yang terkonfirmasi sudah ditangani dan saat ini menjalani perawatan dan isolasi. Kondisi mereka pun sudah membaik.

Selain itu, RSUD juga memberlakukan peniadaan jam besuk, serta mewajibkan setiap pasien dan penunggu pasien agar menggunakan masker, untuk meminimalisir penularan COVID-19, baik dari dalam atau luar rumah sakit.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi mengaku cukup sedih dan prihatin terkait adanya klaster Nakes penyebaran COVID-19 di Berau. Iswahyudi meminta masyarakat agar selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan disiplin untuk membantu pemerintah memutus dan mengendalikan penyebaran COVID-19.

“Untuk Nakes ini kita juga sedih, sebetulnya Nakes ini terpapar bukan berasal dari proses pelaksanaan kegiatan medik di Rumah Sakit walaupun sebagian besar yang terkonfirmasi orang rumah sakit. Tapi sebetulnya terjadi karena perilaku di luar rumah sakit, mungkin dalam sehari-hari, protokol kesehatannya kurang ketat karena merasa medis atau apa kita belum tahu,” ujarnya.

Hingga Jumat (4/12/2020) sore, jumlah positif masih terus bertambah. Ada tambahan 11 orang yang dinyatakan positif yang merupakan transmisi lokal dari klaster Nakes, dan juga pelaku perjalanan. Namun ada juga penambahan kasus sembuh sebanyak 2 orang. Sehingga jumlah yang masih dirawat sampai hari ini masih ada 76 orang. (tb/mel/adv

Tag: