KPAI Kaltim Bahas Maraknya Kasus Asusila Anak ke Pusat

aa
Komisioner KPAI Kaltim Adji Suwignyo (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus kekerasan anak dalam 2 bulan terakhir ini, jadi sorotan tajam KPAI Provinsi Kalimantan Timur. Mereka bakal membicarakan serius di level pemerintah pusat. “Ada banyak kasus ya. Dan ini, luar biasa. Pelakunya, umumnya orang dekat,” kata Komisioner KPAI Kalimantan Timur, Adji Suwignyo, kepada Niaga Asia, Jumat (1/3).

Sejumlah kasus anak yang menonjol di bulan Februari saja misalnya, seperti perbuatan cabul guru di Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Diduga ada 12 muridnya jadi korban, dengan modus memutar film porno melalui ponselnya saat jam mengajar.

KPAI Dampingi Anak Korban Cabul Kakak & Ayah Kandungnya

Di Penajam Paser Utara (PPU), juga dilakukan guru SD, terhadap 9 muridnya. Pun demikian, kasus asusila terhadap anak, juga terjadi di Paser, di Kutai Barat. Terbaru, murid SD selama tahun, juga jadi korban asusila kakak dan ayah kandungnya.

“Gubernur, harus membuat kebijakan khusus untuk melindungi anak, agar semua pihak di daerah, terlibat dan mengesampingkan ego sektoral. Karena kasus anak 2 bulan ini, banyak, dan luar biasa. Kalau tidak ada kebijakan Gubernur, akan terulang lagi, dan terulang lagi,” tegas Adji.

Dijelaskan Adji, kebijakan Gubernur kepada Bupati dan Wali Kota, akan membuat sigap seluruh jajaran terkait di Pemkab dan Pemkot, untuk menangani cepat pemulihan psikis terhadap anak. “Seperti penanganan pendidikannya, kesehatan, dan sosialnya. Itu menjadi bagian dari tanggungjawab negara, melakukan pemulihan psikis korban anak,” ungkapnya.

Awal Maret 2019 mendatang, lanjut Adji, dia akan membawa dan melaporkan kasus itu. Selain ke KPAI Pusat, juga membahasnya di level Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, serta di Kementerian Sosial. “Dengan adanya kebijakan Gubernur, kasus ini tidak menjadi terus terulang, dan terulang lagi,” pungkas Adji. (006)