Kualitas Menurun, Kamaruddin Datangkan Peneliti Rumput Laut

AA
Simon Davis,  peneliti di Seadling Sdn. Bhd, Malaysia meneliti budidaya dan kualitas rumput laut Nunukan (Foto Koperasi Mamolo Sejahtera)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Ilmuwan berkewarganegaraan Australia bernama Simon Davis bersama asistennya Ria warga negara Malaysia  meneliti rumput laut milik para petani Mamolok, Kecamatan Nunukan Selatan. Simon selama ini bekerja di Seadling Sdn. Bhd, Malaysia, meneliti sebab-sebab munculnya kuman, dan menurunnya kualitas rumput laut Nunukan.

“Saya tidak menyangka kedua ilmuwan berminat mendalami dan meneliti rumput laut Nunukan,” kata Ketua Koperasi Mamolo Sejahtera Kamaruddin yang mendatangkan Simon, Selasa (15/10/2019).

Sebagai daerah penghasil rumput laut terbesar di Kalimantan Utara, Kabupaten Nunukan memiliki ratusan  petani  rumput laut yang tersebar di Kecamatan Nunukan, Kecamatan Nunukan Selatan, dan Pulau Sebatik. Budidaya rumput laut menjadi andalan menopang ekonomi masyarakat Nunukan dan Sebatik. Tapi karena kualitas dan harga  rumput laut tidak stabil, usaha rumput laut kadang ramai, kadang sepi. .

“Saat harga bagus bagus, laut dipenuhi bentangan rumput,  nanti kalau harga turun sepi lagi,” kata Kamaruddin.

aa
Ketua Koperasi Mamolo Sejahtera, Kamaruddin bersama Simon Davis dan asistennya Ria. (Foto Koperasi Mamolo Sejahtera)

Disebutkan, dia mendatang peneliti sebab, petani sering kali menemukan rumput laut berwarna keputihan dan tidak laku dijual. Keadaan demikian sangat merugikan petani. “Saya ingin tau dari peneliti, apa yang menyebabkan rumput laut jadi berwarna putih,” terangnya.

Menurut kamaruddin, dia juga ingin tahu  kualitas rumput laut yang baik itu seperti apa, dan hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan rumput rusak, apakah karena tercemar limbah atau faktor lain. “Perubahan fisik rumput laut dari warna coklat menjadi keputihan, kenapa bisa begitu, apakah karna limbah atau hama air laut,” sebutnya.

Sebagai pengusaha, Kamaruddin melihat kualitas  dan produksi rumput laut Nunukan mengalami penurunan, juga ada perubahan warna di fisik rumput. “Dengan kehadiran peneliti,  kami setidaknya mendapat pencerahan dan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Penelitian dilakukan dengan cara sederhana yaitu melihat fisik dan tanya jawab dengan petani. Berbagai informasi dibahas bersama mulai dari tata cara awal menanam hingga pemeliharaan dan pemilihan air.

“Kita berusaha bagaimana meningkatkan kualitas rumput laut dan bagaimana meminimalisir potensi gangguan baik berupa hama atau penyakit,” sebutnya.

aa
Rumput laut Nunukan yang warnanya berubah jadi putih, disebut Kamaruddin sebagai bentuk menurunnya kualitas rumput laut, sedangkan penyebabnya masih diteliti. (Foto Koperasi Mamolo Sejahtera)

Kamaruddin berharap, upaya pribadinya mendatangkan penelitian University Malaysia Sabah menjadi pertimbangkan bagi pemerintah daerah untuk melakukan penelitian lanjutan  terhadap kendala dan permasalahan rumput laut Nunukan.

Turunnya kualitas rumput laut harus segera disikapi pemerintah dengan melakukan pengecekan kadar air yang diduga mengandung limbah. “Tidak menuduh, tapi ada baiknya dilakukan cek kualitas  air, mungkin ada pengaruh bekas limbah  oli atau zat kimia yang merusak pertumbuhan rumput laut,” tuturnya. (002)

Tag: