Kunker ke Sabang, DPRD Nunukan Dalami Potensi Perdagangan Antar Negara dan Wisata

Anggota DPRD Nunukan dipimpin H Saleh bertemu  pejabat Pemerintah dan anggota DPRD Kota Sabang. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, dipimpin Wakil Ketua,  H Saleh melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Pemkot Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam rangka mendalami  manajemen pengelolaan ekonomi perbatasan.

“Lima hari DPRD Nunukan kunker ke Sabang, banyak hal kesamaan disana dapat diterapkan di Nunukan,” kata Aggota DPRD Nunukan Andre Pratama, pada Niaga.Asia, Selasa (22/06).

Dalam pertemuan bersama pemerintah dan DPRD Sabang, perdagangan internasional antara Sabang dengan Malaysia, Thailand, India, Singapura, dan negara lainnya menjadi topik pembahasan utama.

Komoditi ekspor di Sabang lebih banyak ke arah sembako dan peralatan rumah tangga, namun terkadang pengusaha atau warga dapat kedatangan mobil bekas dari Singapura untuk keperluan transportasi lokal.

“Perdagangan di Sabang hampir mirip di Nunukan, bisnis transshipment menjadi andalan banyak pengusaha,” ungkap Andre.

Pengelolaan ekonomi di Sabang sangat bisa terapkan di Nunukan. Pasalnya, kondisi daerahnya sama berada di jalur perbatasan, hanya saja Sabang berada di provinsi yang memiliki keistimewaan khusus.

Andre berharap, pelaku usaha ataupun agen di Nunukan dapat meningkatkan perdagangan transshipment, karena dari usaha inilah negara mendapatkan pajak yang bagi hasil PPN masuk ke daerah.

“Kita jangan berpikiran semua kegiatan transshipment itu ilegal, usaha ini resmi membayar pajak,” terangnya.

Kemudian, kota Sabang memiliki pariwisata sangat baik. Pada waktu tertentu beberapa kapal pesiar dari luar negeri sandar di pelabuhan Sabang, penumpang turun berbelanja di toko-toko milik warga.

Kedatangan kapal ini tidak hanya berbelanja kebutuhan selama di kapal, para turis dari eropa melakukan traveling berjalan-jalan ke wisata Sabang dengan menyewa kendaraan milik masyarakat.

“Kenapa kita tidak meniru pola inikan, toh wilayahnya sama-sama di perbatasan antar negara,” kata Andre.

Pembukaan jalur maritim adalah salah satu cara pemerintah daerah meningkatkan ekonomi dan memberikan pendapatan kepada masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19 yang sempat membuat ekonomi terpuruk.

Dari hasil kunker ini, Andre meminta rombongan yang ikut ke Sabang dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Nunukan, terutama instansi teknis pengelola ekonomi dan pariwisata.

“Saya melihat pengelolaan ekonomi di Sabang bisa diterapkan di Nunukan. Sektor Maritim Nunukan memiliki prospek baik untuk mendongkrak pendapatan daerah,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: