Laju Corona di Kaltim, Bertambah 1.675 Kasus Dalam 23 Hari

Warga di berbagai kota di China menggunakan masker sebagai pencegahan penularan virus.(Hak atas foto AFP Image caption)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pertambahan kasus Corona di Kalimantan Timur melaju signifikan di bulan Agustus 2020 ini. Rata-rata, ada bertambah 72 kasus baru setiap harinya. Covid-19 kian mengancam, karena mencatatkan angka kematian 121 kasus.

Telaah Niaga Asia dari data harian yang disajikan Satgas Covid-19 Kalimantan Timur, selama 23 hari berjalan di bulan Agustus hingga Minggu (23/8) kemarin, tercatat penambahan 1.675 kasus positif Covid-19. Sebelumnya, hingga 31 Juli 2020, ada 1.426 kasus positif.

Jika 1.675 kasus dirata-ratakan secara harian selama Agustus, ada penambahan 72 kasus baru setiap harinya di Kalimantan Timur. Dua kota di Kaltim, Balikpapan dan Samarinda, mendominasi penambahan itu. Tidak salah apabila Satgas Covid-19 nasional, menyatakan kedua kota itu sebagai Zona Merah.

Di break down lebih jauh, penambahan kasus harian memecahkan rekor pada tanggal 21 Agustus 2020 sebanyak 195 kasus positif. Ledakan sejak pandemi Covid-19 di medio Maret 2020 lalu di Kaltim itu, cukup mengejutkan. Hitungan itu, menguatkan posisi Kalimantan Timur di urutan kedua tertinggi dengan 3.101 kasus Corona di Kalimantan, di bawah Kalimantan Selatan dengan 7.777 kasus Corona per Minggu (23/8).

Info grafis rincian kasus Covid-19 nasional per Minggu (23/8). (Sumber : Satgas Covid-19 Nasional)

Berikutnya, data kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal. Per 31 Juli 2020, tercatat ada 31 kasus meninggal. Namun memasuki Agustus 2020 hingga kemarin, angka kematian ikut melaju 89 kasus kematian baru, hanya di bulan Agustus 2020. Keseluruhan, ada 121 kasus meninggal sejak pandemi.

Penambahan angka kematian, tidak bisa dipungkiri. Paparan virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan Covid-19, memperburuk kondisi pasien yang memiliki penyakit penyerta, atau disebut Comorbid. Kasus meninggal yang disertai Comorbid, sangat mendominasi.

Demikian halnya, dengan angka kesembuhan pasien dari paparan Covid-19. Per 31 Juli 2020, Niaga Asia mencatat ada 903 pasien sembuh. Memasuki Agustus 2020, mereka yang sembuh menjadi 1.910 kasus, atau bertambah 1.070 kasus. Ketentuan revisi kelima aturan Kemenkes bahwa untuk dinyatakan sembuh, diantaranya hanya mengantongi 1 hasil swab negatif, menyumbang angka sembuh. Padahal sebelumnya, untuk sembuh, harus 2 kali swab negatif berturut-turut.

Peta risiko penularan Covid-19 per Senin (24/8) pukul 14.52 WITA. Samarinda dan Balikpapan masuk Zona Merah. (Sumber : covid19.go.id)

Namun demikian, seiring dengan laju penambahan kasus Corona harian, per Sabtu (22/8), Satgas Covis-19 Kalimantan Timur menyebut angka kesembuhan pasien menurun di bawah rata-rata nasional.

“Hari ini, kasus sembuh menurun. Hanya sekirar 61,5 persen di bawah rata-rata nasional. Kami harap, masyarakat benar-benae serius merespons, bahwa Covid-19 benar-benar nyata, dan membahayakan, dan penularan sangat tinggi,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, dikutip saat penjelasan virtual.

Masih dikutip Niaga Asia dari data per Minggu (23/8), 1.070 orang masuk perawatan Covid-19. Tidak ada rincian, berapa jumlah mereka yang hanya menjalani isolasi mandiri, semisal di rumah masing-masing. Andi mewanti-wanti, apabila kasus Corona terus meningkat, dikhawatirkan daya tampung layanan kesehatan tidak mencukupi.

Info grafis kasus Covid-19 di Kalimantan Timur per Minggu (23/8). (Sumber : Dinkes Kalimantan Timur)

‘Ini mesti kita waspadai semua. Bahwa, kasus-kasus banyak terjadi umumnya akibat transmisi lokal, dan terkonfirmasi tanpa gejala. Kemampuan pelayanan punya batas untuk merawat pasien yang terkonfirmssi,” ujar Andi.

“Karena, tempat pelayanan kesehatan, juga harus merawat pasien non Covid-19. Jangan sampai kita tidak mampu lagi menampung, dan merawat pasien, karena melebihi kapasitas,” sebut Andi mengingatkan.

Andi juga menyampaikan 2 hal penting, sebab meningginya angka kasus Corona selama Agustus 2020 ini. Dia menggarisbawahi, bahwa tim Dinkes di 10 kabupaten dan kota, begitu gencar melakukan pelacakan kontak atau tracing.

Belum lagi, dengan rencana penambahan mobil PCR (Polymerase Chain Reaction) milik Pemprov Kaltim, dan Pemkot Samarinda, nantinya akan mempercepat untuk menemukan kasus Corona, di samping juga upaya terus memaksimalkan kapasitas laboratorium untuk mendiagnosa Covid-19 dari swab tenggorok.

“Kemampuan tim surveilans begitu gencar dan agresif, untuk menemukan kasus terkonfirmasi positif. Kedua, sebab tingginya kasus Covid-19 ini, karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan,” demikian Andi. (006)

Tag: