NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebanyak 17 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Nunukan, dipindahkan ke Lapas Tarakan, sebagai langkah mengatasi over kapasitas sel tahanan narapidana.

“Untuk mengurangi krodit hunian, kita pemindahan narapidana ke daerah paling dekat dengan Nunukan,” kata Kepala Lapas Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa pada Niaga.Asia, Senin (14/03/2022). Pemindahan narapidana dilakukan, hari  Sabtu 12 Maret 2022 lalu.

Lapas Nunukan termasuk Lapas over kapasitas. Lapas yang normalnya diisi 350 orang, kini menampung napi dan tahanan sebanyak 1.200 orang.

Meski pemindahan belum bisa dikatakan signifikan, setidaknya pergeseran narapidana mengurangi over kapasitas dan mengurangi beban anggaran untuk makan dan minum Napi Rp19 ribu per orang per hari,” sebutnya.

Sebagai Lapas penerima pemindahan Napi, Lapas Tarakan nanti bisa meminta pemindahan kembali sejumlah Napi ke Lapas atau Rutan di beberapa daerah lainnya di Kalimantan Timur.

Wayan menerangkan, hampir semua Lapas dan Rutan di Indonesia memiliki persoalan sama yakni over kapasitas dan petugas penjagaan tak sebanding dengan jumlah Napi.

“Jumlah Napi 1.200, sedangkan pegawai Lapas Nunukan hanya 68 orang. Petugas jaga tiap shift penjagaan 7 orang,” bebernya.

Sebagian besar atau sekitar 79 persen penghuni Lapas Nunukan, dari kasus narkotika, hanya sekitar 1 persen kasus pidana korupsi, sisanya Napi dalam perkara kriminal umum, seperti pembunuhan, pemerkosaan dan pencurian.

Untuk mengurangi over kapasitas, Wayan menghimbau warga Indonesia sadar hukum, jangan terlalu cepat mengambil tindakan – tindakan berdampak hukum yang nantinya semakin membuat lapas ataupun rutan semakin over.

“Jangan terlalu cepat mengambil tindakan hukum, nanti masuk penjara semakin membuat penuh penjara lagi,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: Lapas Nunukan