Laporan BI: Defisit Transaksi Berjalan Rendah, Rupiah Menguat

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo mengatakan, di sisi eksternal, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan rendah.  Secara keseluruhan, defisit transaksi berjalan di triwulan 1 tahun 2020 diperkirakan akan lebih rendah 1,5% dari PDB.

Hal itu disampaikan Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan melalui streaming Youtube pada Selasa, (14/04) di Jakarta.

Aliran modal asing diperkirakan akan berangsur-angsur kembali masuk ke Indonesia sejalan dengan meredanya kepanikan pasar keuangan global dan membaiknya ekonomi domestik. “Secara keseluruhan, prospek neraca pembayaran Indonesia tahun 2020 tetap baik,” ungkap Perry.

Posisi cadangan devisa akhir Maret 2020 sebesar 121 miliar USD atau setara pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Nilai tukar Rupiah per 13 April 2020, menguat 4,35%. Penguatan Rupiah bulan April didukung oleh kembali meningkatnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan modal asing, dan pasar keuangan domestik. Selain itu juga didorong oleh supply valas dari pelaku domestik.

“BI juga memprediksi Rupiah akan berada di kisaran Rp15.000 di akhir tahun 2020,” ujarnya. (*/001)

Tag: