TABANG.NIAGA.ASIA – Banjir merendam tiga desa di kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara. Ketinggian air hingga 1,5 meter. Ada sekitar 15 ribu jiwa terdampak banjir.
Banjir imbas hujan sejak Sabtu mengakibatkan luapan Sungai Belayan sehari kemudian pada hari Minggu. Ketinggian air banjir mencapai 1,5 meter.
“Hujan lebat hari Sabtu, dampaknya mulai hari Minggu,” kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur, Muriono, dikonfirmasi Niaga Asia, Senin.
Hari ini Tabang kembali diguyur hujan setengah jam mulai pukul 09.45 WITA. Namun demikian dilaporkan pukul 16.30 WITA sore ini ketinggian air berangsur surut hingga 50 cm.
“Penurunan itu di desa-desa hulu sungai Belayan. Permukaan air banjir terus turun sepanjang tidak ada hujan di kawasan itu,” ujar Muriono.
“Meski ketinggian air turun, ruas jalan provinsi maupun bagi warga bermukim di DAS (Daerah Aliran Sungai) Belayan masih ada yang terdampak. Ya, sungai masih meluap,” tambah Muriono.
Banjir terparah di Tabang dilaporkan di Desa Sidomulyo. Banjir merendam Polsek Tabang hingga rumah dinas personel Polsek Tabang. Pun demikian dengan kantor kecamatan Tabang dan rumah dinas kecamatan Tabang.
“Juga antara lain dua bangunan sekolah SDN 002 dan SDN 001, masjid, kantor urusan agama, kantor desa, rumah Koramil Tabang, musala, dan juga jalan dari Sidomulyo ke Desa Kampung Baru. Karena surut sekitar 50 cm, ketinggian air hingga 1 meter,” terang Muriono.
Sementara di Desa Gunung Sari, terdampak banjir antara lain jalan desa, masjid, kantor desa serta bangunan TK dan SD. Sedangkan di Desa Umaq Dian antara lain tempat ibadah Gereja, kantor desa, PKK, lamin serta SD Filial dan Puskesmas Pembantu.
“Tiga desa terdampak itu yang terdata. Jumlah jiwa terdampak 15.623 jiwa atau sekira 5.208 kepala keluarga mulai Sabtu malam sampai laporan sore ini,” demikian Muriono.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: BanjirBencanaCuacaKutai KartanegaraPeristiwa