Lepas 776 Petugas Haji, Kemenkes Ingatkan Potensi Cuaca Panas di Tanah Suci

Ilustrasi jamaah haji Indonesia tahun 2018 (foto : istimewa/net)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Sekretaris Jenderal Kunta Wibawa Dasa Nugraha melepas Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Arab Saudi 2022 pada hari Selasa (31/5), di halaman Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Total ada 776 petugas kesehatan haji terdiri dari 472 tenaga kesehatan haji dan 304 PPIH Arab Saudi.

Kepala Pusat Haji Budi Sylvana menyebutkan, pemberangkatan PPIH akan dibagi dalam 3 kloter. Di mana kloter pertama sebanyak 12 orang telah diberangkatkan pada 24 Mei, kloter kedua yakni Tim Danker Madinah dan bandara diberangkatkan 1 Juni sebanyak 119. Sementara sisanya atau kloter tiga yakni Danker Mekkah akan diberangkatkan 9 Juni mendatang berjumlah 157 orang.

“Seluruh tim kesehatan akan bertugas untuk mengisi 296 titik layanan kesehatan di Arab Saudi selama musim operasional haji 2022,” ujar Budi, dikutip niaga.asia dari laman Kementerian Kesehatan, Selasa.

Sebelum berangkat ke Arab Saudi, seluruh PPIH akan dikumpulkan di Asrama Haji.

Pemberangkatan PPIH akan dilakukan di 13 embarkasi di seluruh Indonesia yakni embarkasi Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin dan Lombok

Selanjutnya, Sekjen Kunta Wibawa menjelaskan, pada pelaksanaan haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Mengingat ibadah haji tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, Sekjen mengingatkan kepada para petugas kesehatan haji khususnya para calon jemaah untuk disiplin menjaga protokol kesehatan 5M, vaksinasi dosis lengkap COVID-19 termasuk melakukan booster dan vaksin meningitis.

“Saya berharap agar petugas kesehatan dapat menjadi pionir dan memberikan contoh yang baik kepada jemaah dalam menerapkan protokol kesehatan. Tentu saja, kita berharap jemaah dan petugas kita semua terbebas dari COVID-19 baik pada saat keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air,” ungkap Kunta Wibawa.

Selain dihadapkan pada pandemi COVID-19, tahun ini diperkirakan suhu udara di Arab Saudi meningkat hingga 50 derajat celcius saat puncak haji Juni-Juli mendatang. Kunta mengingatkan agar hal ini menjadi perhatian bersama.

Karena cuaca yang panas, Sekjen meminta calon jemaah untuk memperbanyak minum air dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

“Terus lakukan edukasi dan ingatkan jemaah untuk banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi. Kegiatan berupa gerakan minum bersama dengan slogan #jangantungguhaus harus benar-benar dipastikan dilakukan, serta terus mengingatkan agar jemaah dapat membatasi aktivitas fisik di luar ruangan,” pesannya.

Sekjen Kunta juga memastikan selama pelaksanaan ibadah haji 2022, petugas kesehatan haji akan terus melakukan pendampingan dan monitoring kesehatan para jemaah, terutama kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit komorbid atau penyakit bawaan.

Untuk memudahkan pengawasan, Kemenkes akan menggunakan TeleSehat. TeleSehat merupakan aplikasi yang memuat riwayat dan status kesehatan jemaah.

“Khusus untuk jemaah yang berisiko tinggi, tahun ini kita menggunakan TeleJemaah, untuk mengetahui status kesehatan. Petugas bisa memonitor langsung kepada jemaah, kalau mereka sakit bisa kita segera arahkan ke RS kita yang ada disana,” ujar Kunta.

Kalau ada masalah kesehatan seperti detak jantung meningkat maupun tensi pada jemaah naik, bisa langsung terdeteksi oleh petugas kesehatan. Sehingga bisa segera ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Arahnya promotif preventif, jangan tunggu sakit baru dilayani. Kita dorong jangan sampai sakit,” terangnya.

Kunta berharap melalui upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji 2022. Target pemerintah yakni penurunan angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji bisa tercapai.

Sebagai informasi, selama 15 tahun terakhir, angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi selama ini masih sangat tinggi, yaitu pada kisaran 2 per mil per tahunnya. Dengan kuota per tahun sekitar 221 ribu maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal dunia per tahunnya.

Kemenkes menargetkan pada pelaksanaan haji tahun ini, angka kematian turun jadi 1 per mil per tahun.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: