Lima Pengrajin dari Berau Ikuti Pelatihan Membuat Batik Printing

Ketua Dekranasda Berau Sri Aslinda Gamalis bersama Kepala Diskoprindag Berau, Salim, mengantar 5 pengrajin mengikuti pelatihan pembuatan batik printing. (Foto: Humas Pemkab Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA – Lima pengrajin mengikuti pelatihan membuat batik printing (batik cetak) Unit Keterampilan dan Pengembangan SDM Yayasan BBI Nganjuk. Kelima peserta pelatihan tersebut diantar langsung Ketua Dekranasda Berau Sri Aslinda Gamalis, bersama Kepala Diskoprindag Berau, Salim.

Pelatihan ini merupakan program Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Berau, bekerjasama dengan Yayasan Bina Bening Insani Kabupaten Nganjuk, provinsi Jawa Timur.

Pelatihan berlangsung selama 6 hari, terhitung dari tanggal 9 sampai 14 November. Batik printing atau batik cetak adalah batik yang dibuat dengan cara di-print atau dicetak dengan metode elektronika.

Pencetakan ini bisa dilakukan dengan cara manual, atau dengan tangan maupun dengan menggunakan mesin.

Proses pembuatannya, sebelum dilakukan pembatikan atau pencetakan, terlebih dahulu dibuat pola atau motifnya.

“Pelatihan batik printing bagi pengrajin Berau merupakan kali pertama dilakukan,” kata Sri Aslinda.

Dari pelatihan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pengrajin Berau, untuk bisa menciptakan batik printing bercorak khas Kabupaten Berau. Batik printing dalam produksinya jauh lebih mudah, namun tetap memiliki kualitas terbaik.

“Terlebih batik printing dari Ndeso Basongan memiliki ciri tersendiri yang kualitasnya hampir sama dengan batik tulis,” katanya.

“Ini yang menjadi salah satu alasan menapa kita memilih ke Nganjuk dan membawa lima pengrajin untuk mengikuti pelatihan langsung dibina terampil terlatik batik Ndeso Basongan ini,” sambungnya.

Menurut Sri Aslinda, Dekranasda bersama Diskoprindag terus berupaya menambah SDM pembuat batik daerah. Hal ini seiring dengan rencana penggunaan seragam batik khas Berau bagi ASN maupun pelajar.

“Kita harapkan batik yang dikenakan ASN dan pelajar diperoleh langsung dari pengrajin batik Kabupaten Berau,” terang Sri Aslinda.

Pemkab Berau telah men-support mesin printing sehingganya perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengoperasiannya.

“Untuk itu dengan pelatihan ini kita berharap di Berau bisa memproduksi printing batik sendiri. Ini akan jauh lebih mudah dan tentunya juga lebih murah,” jelasnya.

Pelatihan bagi pengrajin terus diprogramkan dengan harapan semakin banyak pengrajin yang terlatih dan meningkatkan kompetensi sesuai bakat pengrajin. (hms)

 

Tag: