Lockdown, 13 Ribu Pelangggan Telkomsel Tinggalkan Papua

Ilustrasi BTS Telkomsel. Telkomsel uga menerapkan teknologi terbaru dalam pengembangan infrastruktur jaringan BTS 4G LTE untuk menambah kapasitas dan kecepatan. (Foto : HO/Telkomsel)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Gubernur Papua Lukas Enembe memutuskan melakukan lockdown masuk dan keluar Papua, untuk meminimalisir keluar dan masuk Papua. Tercatat, ada sekitar 13 ribu orang pelanggan tinggalkan Papua, sebelum keputusan lockdown dimulai 17 Maret 2020 lalu.

Informasi itu, terungkap saat dilakukan video conference melalui aplikasi CloudX Telkomsel, sekira pukul 10.00 Wita pagi tadi, yang diikuti semua wartawan dari berbagai media di area Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (PAMASUKA), termasuk Niaga Asia.

“Kami di Jayapura Papua, sudah jalankan instruksi Gubernur Papua, terkait lockdown terkait mobilisasi orang dari dan ke Papua,” kata General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Maluku dan Papua, Adi Wibowo, Jumat (27/3) pagi.

Adi menerangkan, kebijakan itu juga diikuti daerah lain seperti Merauke, dan Timika, serta pelabuhan dan bandara.

“Kami pantau tidak ada aktivitas di sana. Network kami tetap survive, terus terpantau, dan jaringan di Papua tetap prima. Ada 1.975 site kami beroperasi normal,” ungkap Adi.

Adi menerangkan, jaringan Telkomsel di Papua dan Maluku, saat ini dipadati penggunaan broadband dan internet, dengan catatan kenaikan trafik sampai 12 persen, dan penggunaan voice hingga 0,25 persen.

“Tapi di Papua dan Maluku, mengalami penurunan pelanggan. Kemungkinan 13 ribu pelanggan keluar Papua, mugkin karena ada kebijakan pemerintah sehingga pilih pulang ke homebase,” ungkap Adi.

“Hari kesembilan ini, untuk Work From Home (WFH) kami semua sudah melakukannya. Baik teman-teman organik di lapangan semua, melakukan remote dari rumah. Semua berjalan normal, untuk melayani pelanggan di Papua dan Maluku,” terang Adi.

Ilustrasi monitoring. Tim network Telkomsel terus melakukan monitoring trafik jaringan selama libur Natal dan Tahun Baru (foto : HO/Telkomsel)

Pastikan Jaringan Tetap Prima

Sementara, General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Regional Sulawesi, Muhammad Idham Kadir menerangkan, kenaikan payload Telkomsel selama masa WFH, tercatat 13 persen.

“Kita amankan network, bagi orangtua yang menerapkan WFH, dan anak sekolah yang menerapkan school from home, di 122 kawasan perumahan seperti di Makassar, Gowa, Palu, Pare dan Kendari. Agar, layanan broadband bisa terus lancar,” kata Idham

Dalam kesempatan itu, Niaga Asia sempat menanyakan apakah penanganan jaringan, kondisinya serupa saat menghadapi lebaran, yang notabene mengalami trafik paling tinggi operator setiap tahunnya?

“Kesiapan kita dibilang setara. Mungkin ada kenaikan trafik atau payload, kita punya protap sudah setara,” kata Vice President Network Operation and Quality Management Telkomsel Area PAMASUKA A Moelky Furqan.

Moelky menerangkan, memang saat lebaran, trafik tercatat jauh lebih tinggi. Di saat seperti saat ini penerapan WFH, lanjut Moelky, Telkomsel sudah memprediksi wilayah mana saja yang akan mencatat kenaikan konsumsi data internet.

“Kalau lebaran cenderung persiapan ke area-area biasa seperti mall, pelabuhan dan bandara. Kalau sekarang, fokus daerah-daerah perumahan dan rumah sakit, untuk memastikan layanan kita tetap berjalan maksimal. Prosedur saat ini, dan saat lebaran sama, dan kita monitorig 24 jam,” ungkap Moelky.

“Kami pastikan jaringan dan layanan kami tetap prima. Di-support semua sumber daya Telkomsel, meski 98 persen kami menerapkan Work From Home (WFH). Dua persennya adalah sekuriti, dan driver, yang memang standby di kantor dengan jumlah yang disesuaikan,” demikian Moelky. (006)

Tag: