Mantan Kepsek SMPN 1 Nunukan Husin Manu Meninggal Dunia

Almarhum Husin Manu (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Ucapan duka terus mengalir melepas kepergian Husin Manu, mantan Kepala sekolah SMPN 1 Nunukan yang mengakhiri tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) bulan Maret 2020. Husin yang banyak berjasa memajukan pendidikan di Kabupaten Nunukan dikabarkan meninggal dunia, hari ini Selasa (21/4/2020)  pukul 06:00 Wita di Gorontalo.

Kabar meninggalnya almarhum disampaikan oleh istrinya, Fauzia. Dalam keterangannya,  Fauzia menyebut almarhum telah berapa hari menjalani perawatan medis di rumah sakit RS. Aloi Saboe karena mengalami gangguan sesak napas dan suhu badan panas naik naik turun.

“Saya juga sakit, anak saya juga sakit, beliau sempat minta disuapin makan,” sebutnya.

Menurutnya, dia bersama almarhum dari Nunukan  ke Gorontalo naik kapal laut Sabuk Nusantara selama 3 hari. Setelah sampai di kampung,  dia sekeluarga sakit, sedangkan suaminya, Husin  masuk ruang isolasi RSUD Aloi Saboe sejak 1 minggu lalu.

“Dia orangnya sabar sekali, selama 3 minggu sakit tidak pernah mengeluh, padahal susah betul bernapas, saya tidak menyaksikan pemakaman bapak” katanya.

Rasa haru atas kepergian almarhum diucapkan pula oleh Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdibud) Nunukan, Junaidi. Selaku sehabat dan rekan dalam dunia pendidikan, almarhum  sangat tegas dan konsen dalam pekerjaannya sebagai guru.

“Saya tidak tahan, terharu sekali, banyak amanat almarhum yang dititipkan kepada Disdikbud Nunukan saat perpisahan di SMPN 1 Nunukan,” kata H. Junaidi.

Acara sukuran perpisahan Husin Manu bersama guru-guru SMPN 1 Nunukan dilaksanakan dengan sederhana dan acara tersebut menjadi akhir dari pertemuan tatap muka dengan almarhum sebelum meninggalkan Kabupaten Nunukan.

Dalam kenangannya, Junaidi masih mengingat pesan dan amanat almarhum untuk Disdikbud Nunukan,  salah satunya adalah meminta dirinya melanjutkan komunikasi lewat grup WhatsApp sekolah dari PAUD/TK/SD dan SMP.

“Beliau sempat bilang dunia pendidikan sudah baik terhadap aspek pelayanan terhadap guru dan terkhusus untuk orangtua siswa, Kadisdikbud diminta lebih memperhatikan  lagi, “ ucapnya.

Dipenghujung tugasnya sebagai guru, almarhum  masih berkenan menghadiri rapat pembentukan pengurus guru, walaupun beliau tidak diundang, kehadirannya semata-mata sebagai panggilan pengabdiaan terhadap dunia pendidikan.

Terakhir, almarhum dihadapan para guru dan staf Disdikbud Nunukan menyampaikan akan pulang kampung halamannya untuk memajukan olahraga. Kabupaten Nunukan adalah kota kedua setelah tempat kelahirannya.

“Selamat jalan sabahat, selamat jalan guru bangsa, kami semua melepas kepergian mu dengan ucapan innalilah Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, semoga husnul khatimah (akhir yang baik),” kata Junaidi.

Kabar meninggalnya Husin manu menyebar cepat di grup-grup WhatsApp dan media sosial facebook di Kabupaten Nunukan, tidak terhitung berapa banyak pemilik akun mem-posting ucapan duka atas meninggalnya almarhum.

Dari sekian banyak ucapan duka, bisa dipastikan terdapat ratusan bahkan ribuan mantan murid dari beliau, pengabdian almarhum sebagai guru tidak perlu dipertanyakan lagi, prestasi gemilang di dunia pendidikan dan aktif di dunia olahrga sebagai pengurus PSSI Nunukan.

Kalimat terakhir yang bisa kita lihat dari tulisan beliau masih tersimpan di akun facebook Husin Manu tanggal 31 Maret 2020, dalam postingnnya, almarhum menuliskan, Oh… Nunukan Rumah keduaku yaang suda terlalu ku cinta, membuatku sedih disaat harus beranjak meniggalkanmu. (002)

Tag: