Menkeu Rusia Bakal Hadiri Pertemuan G20 Indonesia Secara Virtual

Presiden Joko Widodo saat berbicara di sesi KTT G20 Roma, di Italia, Minggu 31 Oktober 2021 (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Indonesia yang menjadi tuan rumah G20 mengatakan pada hari Kamis, bahwa Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengkonfirmasi rencana untuk menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari kelompok 20 ekonomi utama pekan depan secara virtual.

Pejabat Kementerian Keuangan Indonesia Wempi Saputra juga mengatakan dalam briefing, bahwa Jakarta sedang mempertimbangkan apakah akan mengundang Ukraina ke pertemuan, yang akan diadakan pada 20 April di Washington “untuk membahas dampak konflik di Ukraina terhadap kondisi ekonomi global”.

“Kami tidak memiliki kapasitas untuk tidak mengundang (anggota mana pun). Sebagai presiden, Indonesia telah mengundang semua anggota dan mulai hari ini ada yang mengkonfirmasi kehadiran fisik dan beberapa secara virtual,” kata Wempi sambil mencatat ini berlaku untuk semua anggota, termasuk kementerian keuangan dan bank sentral Rusia. Demikian dikutip niaga.asia dari kantor berita Reuters, Jumat.

Masalah keanggotaan G20 Rusia telah memecah kelompok itu, dengan seruan keras dari negara-negara Barat agar negara itu dikeluarkan. Namun demikian dukungan untuk Moskow juga tetap disuarakan dari anggota lainnya termasuk China.

Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari G20, dan memperingatkan Amerika Serikat akan memboikot beberapa pertemuan G20 jika pejabat Rusia muncul.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari untuk apa yang dia sebut “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” negara itu. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Moskow mengatakan Putin bermaksud menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang.

Sementara Indonesia, yang juga akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan G20 pada bulan Juli, mengatakan bahwa posisi Jakarta adalah netral dan bermaksud menggunakan kepemimpinan G20 untuk mencoba menyelesaikan masalah ekonomi global.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: