Menlu RI Dorong Kerja Sama Konkrit Internasional Tingkatkan Kapasitas Produksi Perangkat Medis dan Obat-Obatan

Menlu RI Retno  Marsudi.  (Foto: BPMI)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Forum kerjasama negara-negara yang tergabung dalam International Coordination Group on COVID-19 (ICGC) terus bergerak maju. Pada hari Selasa, (28/04/2020), Menlu RI, Retno L. P. Marsudi, kembali berpartisipasi pada  pertemuan teleconference dengan (sebelas) Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ICGC.​

Menteri Luar Negeri lain yang turut berpartisipasi adalah dari Afrika Selatan, Australia, Brazil, Inggris, Jerman, Maroko, Perancis, Peru, Singapura, Turki, dan Kanada sebagai fasilitator. Pertemuan tanggal 28 April 2020 tersebut mengambil tema besar penguatan kerjasama multilateral dalam penanganan Covid-19.

Pada pertemuan tersebut, Menlu RI menegaskan bahwa, kepercayaan masyarakat dunia pada prinsip-prinsip multilateralisme hanya akan terwujud apabila kerjasama multilateral dapat membawa manfaat konkrit bagi penduduk dunia.

“Karenanya, secara konkrit  ndonesia mengusulkan  bagi pembentukan platform bersama untuk berbagi informasi mengenai kapasitas produksi perusahaan-perusahaan di bidang alat kesehatan,” ujarnya.

Bagi upaya tersebut, kata Menlu, Indonesia mengajukan konsep bertajuk ‘Rekomendasi Penyusunan Daftar Perusahaan yang Memiliki Potensi Berpartisipasi dalam Penyediaan Perangkat Medis Bagi Penanganan Covid-19’ (‘Recommendation to Develop a List of Potential Companies to Participate in the Supplies of Medical Goods for Covid-19’).

Platform ini diharapkan akan memungkinkan perusahaan berbagai negara untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas produksi alat kesehatan dan obat-obatan bagi penanganan Covid-19, termasuk melalui skema produksi bersama (joint production).

Lebih lanjut, Menlu RI kembali menyerukan pentingnya obat-obatan bagi penanganan Covid-19 dapat tersedia secara merata dan dengan harga terjangkau, utamanya bagi negara berkembang.

“Di samping itu kita semua juga harus memberikan perhatian besar pada peranan perempuan. Tidak saja dari aspek perlindungan, melainkan juga pemberdayaan,” Menlu menegaskan.

Ditambahkan, pemberdayaan perempuan adalah bagian dari solusi bagi penanganan Covid-19. Hal ini antara lain ditunjukkan dari kontribusi pekerja medis perempuan, yang merupakan 70% dari keseluruhan pekerja medis dunia.

ICGC merupakan suatu kelompok kerja sama antar-negara lintas kawasan yang bertujuan memperkuat koordinasi internasional bagi penanganan pandemi Covid-19 serta mengelola dampak ekonomi sosial yang ditimbulkan.​ (*/001)

Tag: