Menteri ESDM Minta Perusahaan Tambang Aktif Cegah Stunting Lewat Program CSR

PT Arutmin Indonesia NPLCT akan terus berperan aktif membantu masyarakat melalui puskesmas untuk memerangi stunting, melakukan penyuluhan dan edukasi serta penambahan gizi bagi ibu hamil. (Foto Kementerian ESDM)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta perusahaan tambang di Indonesia turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting, terutama kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting.

“Perusahaan – perusahaan tambang di Indonesia untuk mengintegrasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program percepatan penurunan stunting bisa melalui bidang pertanian, penguatan sarana pelayanan kesehatan perusahaan agar dapat diakses masyarakat setempat, mendukung pemberian makan tambahan yang bergizi suplemen untuk kelompok rentan, memberikan perhatian kepada pemantauan pertumbuhan perkembangan otak bayi balita masyarakat setempat,” ujar Arifin saat memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan stunting di sekitar wilayah tambang beberapa bulan lalu.

Melalui dana CSR tersebut, Arifin meminta, perusahaan-perusahaan tambang bisa membantu program CSR perusahaan tambang dalam pencegahan stunting tidak hanya berfokus kepada pemenuhan dan peningkatan komsumsi protein hewani, tetapi juga peningkatkan sanitasi pada kelompok masyarakat rentan.

“Program CSR juga bisa memperhatikan kebersihan air dan sanitasi di lingkungan masyarakat setempat melalui pengembangan tekhnologi untuk perluasan akses,” lanjut Arifin.

Menindaklanjuti arahan Menteri tersebut, PT Arutmin Indonesia NPLCT melakasanakan kegiatan penyuluhan edukasi psikologis kepada ibu-ibu hamil guna mencegah lahirnya anak stunting di wilayah tambang mereka beroperasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kegiatan penyuluhan dilakukan di beberapa Puskesmas Kotabaru dengan total peserta hingga bulan Oktober 2023 sebanyak 108 orang.

“Penyuluhan bagi ibu hamil dan penambahan gizi sangat penting guna meminimalisir kelahiran gagal tumbuh kembang bagi anak. Edukasi & Kehamilan sehat menuju generasi bebas stunting,” ujar Eko Pribadi CDEA Superintendent, Kamis (25/10) di Kotabaru Kalimantan Selatan.

Eko menambahkan, PT Arutmin Indonesia NPLCT akan terus berperan aktif membantu masyarakat melalui puskesmas untuk memerangi stunting, melakukan penyuluhan dan edukasi serta penambahan gizi bagi ibu hamil.

Puskesmas Sigam bekerja sama dengan PT Arutmin Indonesia NPLCT juga memberikan penyuluhan, edukasi psikologis kepada ibu hamil guna mencegah stunting pada enam wilayah kerja Puskesmas Pulau Laut Sigam.

“Kami sangat terbantu dengan adanya program edukasi dan kehamilan sehat menuju generasi bebas stunting ini dan kami berharap program yang baik ini dapat diteruskan di puskesmas-puskesmas yang lain,” ujar Kepala Puskesmas Kotabaru, dr. Iqbal.

Dr Iqbal menambahkan, tidak hanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan tetapi juga memberikan asupan gizi tambahan bagi ibu hamil. Selain itu, Para ibu hamil juga mendapatkan pelayanan pemeriksaan USG secara gratis dari dokter spesialis kandungan yang didatangkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangeran Jaya Sumitra.

“Tidak hanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan terhadap ibu hamil, tetapi juga memberikan asupan gizi tambahan bagi ibu hamil, dimana Puskesmas mendapatkan support dari PT Arutmin Indonesia NPLCT melakukan sosialisasi dan pemberian gizi tambahan sekali sebulan,” lanjut Iqbal.

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan pertumbuhan, terutama dalam hal tinggi badan atau panjang tubuh, akibat kekurangan gizi atau nutrisi yang buruk selama tahun-tahun awal kehidupan mereka. Ini adalah hasil dari asupan makanan yang tidak mencukupi atau nutrisi yang tidak memadai selama periode kritis pertumbuhan anak, biasanya dalam dua tahun pertama kehidupan.

Kondisi stunting dapat terjadi karena sejumlah faktor, termasuk, kekurangan gizi, infeksi dan penyakit, praktik gizi yang buruk dan faktor sosial dan ekonomi.

Stunting dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak, dan efeknya dapat berlangsung sepanjang hidup. Oleh karena itu, mencegah stunting menjadi penting dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada anak-anak. Upaya-upaya untuk mencegah stunting.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: