Menteri ESDM Pimpin Upacara Pemakaman Prof. Dr. Subroto

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memimpin upacara militer pemakaman Menteri Pertambangan dan Energi periode tahun 1978 – 1988, Prof. Dr. Subroto, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (21/12) sore. (Foto Kementerian ESDM)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memimpin upacara militer pemakaman Menteri Pertambangan dan Energi periode tahun 1978 – 1988, Prof. Dr. Subroto, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (21/12) sore.

Almarhum Prof. Dr. Subroto meninggal dunia pada usia 99 tahun di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022 sekitar pukul 16.25 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

“Kita kehilangan orang tua, guru dan panutan masyarakat, pada kesempatan ini saya atas nama pemerintah ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum. Marilah kita panjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga segala kesalahan dan kekhilafan almarhum dapat diampuni serta amal baktinya diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap Arifin dalam sambutannya.

Almarhum Prof. Dr. Subroto merupakan salah satu tokoh penting bagi pembangunan Indonesia. Sepanjang hidupnya beliau telah mendedikasikan waktu dan pikirannya untuk kemajuan sektor energi dan sumber daya alam.

“Dengan begitu banyak sumbangsih yang diberikan bagi negara, tidak hanya kita di sini yang hadir yang merasa kehilangan, namun seluruh negeri turut merasakan kehilangan atas kepergian almarhum,” tutur Menteri Arifin, yang pada kesempatan tersebut didampingi Menteri ESDM periode 2001 – 2009 Purnomo Yusgiantoro.

Sebelum dimakamkan, jenazah Prof. Dr. Subroto disemayamkan di kediaman pribadi di kompleks Bimasena, Jakarta Selatan. Kemudian jenazahnya disemayamkan dan disalatkan di Gedung Chairul Saleh kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.

Adapun turut hadir menyampaikan bela sungkawa saat disemayamkan di Kementerian ESDM yakni Presiden RI ke-6 yang juga pernah menjabat Menteri ESDM periode 1999 – 2001 Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri ESDM periode 2016 – 2019 Ignasius Jonan, Wakil Menteri ESDM periode 2016 – 2019 Arcandra Tahar, dan sejumlah pejabat tinggi RI lainnya.

Prof. Dr. Subroto ((Foto Kementerian ESDM)

Segenap keluarga besar Kementerian ESDM berduka kehilangan tokoh besar yang berjasa bagi perkembangan dunia energi dan sumber daya mineral di Indonesia, Prof. Dr. Subroto. Menteri Pertambangan dan Energi selama dua periode (1978-1988) tersebut meninggal dunia pada usia 99 tahun di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022 sekitar pukul 16.25 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Jenazah beliau akan disemayamkan di Bimasena pada Selasa 20 Desember 2022 dan hari Rabu 21 Desember 2022, untuk selanjutnya akan disemayamkan di Gedung Chairul Saleh kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, dan dimakamkan di peristirahatan terakhir Taman Makam Pahlawan Kalibata di hari yang sama pada pukul 15.30 WIB.

Prof. Dr. Subroto lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 19 September 1923. Setelah lulus dari Akademi Militer di Jogjakarta tahun 1948, beliau juga menyelesaikan Master of Arts dari McGill University, Canada, tahun 1956, memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1958 serta gelar Profesor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1965. Terakhir beliau juga memperoleh gelar Doktor Honoris Causa bidang Hukum dari University of Alaska Anchorage (UAA), Alaska, USA.

Sebelum menjabat Menteri Pertambangan dan Energi, beliau juga pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi tahun 1971 – 1973 dan juga Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi tahun 1973 – 1978. Beliau juga bernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada tahun 1988 – 1994.

Di tingkat global, Prof. Dr. Subroto dikenal sebagai The Wise Minister Subroto from Indonesia. Julukan yang diberikan karena kearifan serta visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC. Beliau juga piawai berdiplomasi dan mampu meredam silang pendapat antarnegara OPEC, kala menjabat sebagai Presiden Konferensi (1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.

Prof. Dr. Subroto juga merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, juga tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut merancang blueprint pembangunan perekonomian Indonesia. Bersama Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana, beliau menjadi anggota Tim Ekonomi untuk pembangunan Indonesia di era awal Orde Baru.

Beliau juga Pendiri dan Ketua dari BIMASENA, Perkumpulan Masyarakat Pertambangan dan Energi, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Indonesian Institute of Energy Economics (IIEE), Dewan Penasehat PT Medco Energi Internasional, Tbk., Dewan Komisaris PT Bank DBS Indonesia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Indonesian Mining and Minerals Research Institute (IMMRI), Ketua Dewan Pengawas Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM), dan Dewan Penasehat ASPERMIGAS.

Atas sumbangsih luar biasa Prof. Dr. Subroto di sektor pertambangan dan energi, penghargaan tertinggi di sektor ESDM yang telah dianugerahkan mulai tahun 2017 juga mengusung nama beliau, “Penghargaan Subroto”, diberikan kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.

Beberapa tanda jasa yang diperoleh Prof. Dr. Subroto antara lain:

  • Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Pertama” dari Menteri Pertahanan R.I. tahun 1958;
  • Tanda Jasa Pahlawan dari Presiden – Panglima Tertinggi Angkatan Perang R.I. tahun 1959;
  • Tanda Kehormatan Bintang “Kartika Eka Paksi” dari Presiden R.I. tahun 1972;
  • Tanda Penghargaan “Satyalancana Penegak”. dari Menteri Pertahanan – Keamanan R.I. tahun 1972;
  • “Bintang Republik Indonesia” dan “Bintang Mahaputera Adipradana” dari Presiden R.I. tahun 1973;
  • Tanda Penghargaan “Satyalancana Dwidya Sistha” dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1982;
  • Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan R.I. dari Menteri Pertahanan Keamanan tahun 1987;
  • Tanda Penghargaan “Satyalancana Dwidya Sistha” dari Menteri Pertahanan Keamanan R.I. tahun 1989;
  • Penghargaan atas Pengabdian Seumur Hidup dibidang Energi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) tahun 2014;
  • Penghargaan Wirakarya Adhitama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tahun 2015;
  • Penghargaan Pelopor Industri dari Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) tahun 2018;
  • Penghargaan Katadata Lifetime Award tahun 2018;
  • Penghargaan bidang Energi Herman Johannes Award dari Keluarga Alumni Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 2018;
  • Penghargaan Rekor Dunia Mahakarya Kebudayaan “Empu Minyak dan Energi Indonesia” dari MURI tahun 2018.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor

Tag: