DENPASAR.NIAGA.ASIA – PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan energi migas di Kalimantan tetap terpenuhi meski invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 mengerek harga minyak dunia tembus USD 100 per barel.
Pada hari Rabu (16/3) misalnya, harga minyak dunia menyentuh di atas USD 100 per barel. Pun demikian pada hari Kamis (17/3). Itu berpotensi menaikkan harga minyak dan gas di tanah air.
“Sampai Rabu malam tadi sampai USD 123 (per barel). Harga per hari ini USD 100 per barel,” kata Sales Branch Manager Pertamina Kaltimtara Muhammad Rizal kepada wartawan di Pantai Dream Island di Sanur, Denpasar, Kamis (17/3).
Rizal menerangkan, tingginya harga minyak tidak bisa dipungkiri imbas dari invasi Rusia. Tidak hanya dialami Indonesia, namun juga bagi negara lain di dunia.
“Ini tentunya berdampak ke perusahaan. Tetapi tentunya kami dari sisi Pertamina akan tetap mengantarkan energi,” ujar Rizal.
Rizal memastikan, Pertamina utamanya di Kalimantan, akan terus memasok kebutuhan BBM di Kalimantan.
“Bagaimanapun kondisinya, kami siap sedia menyalurkan BBM dan elpiji untuk masyarakat Indonesia,” demikian Rizal menegaskan.
Untuk diketahui, paparan yang disampaikan Rizal adalah saat momen Media Gathering 16-18 Maret 2022 bersama jajaran direksi PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan di Pulau Bali. Kegiatan itu diikuti 52 wartawan se-Kalimantan, termasuk niaga.asia.
Tidak hanya dari Kaltim, wartawan dari Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltara turut hadir pada kegiatan Media Gathering itu. Selain Muhammad Rizal, dari Pertamina yang hadir antara lain Region Manager Retail Sales Kalimantan Tiara Thesaufi Harisoesatyo serta Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Kalimantan Susanto August Satria.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: BisnisBUMNInvasi RusiaKalimantanKaltaraKaltimKorporasiPertamina