NATO Peringatkan Rusia Soal Pasukan Militer Dekat Ukraina

Prajurit bersenjata menunggu di kendaraan tentara Rusia di luar pos penjaga perbatasan Ukraina di kota Balaclava, Krimea. (File Foto: Reuters)

BELGIA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak Rusia untuk lebih transparan terkait kegiatan militernya dekat perbatasan Ukraina.

“NATO sedang memantau dengan cermat konsentrasi besar dan tidak biasa pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina,” cuit Stoltenberg melalui akun twitter-nya pada hari Senin (15/11), dilaporkan Al Jazeera

“Kami meminta Rusia untuk transparan, mencegah eskalasi & mengurangi ketegangan,” ujar Stoltenberg.

Ukraina mengatakan bahwa Rusia menempatkan puluhan ribu tentara dan peralatan di dekat perbatasan bersama mereka, setelah melakukan latihan perang awal tahun ini.

Rusia sebelumnya mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina sekira 7 tahun lalu dan telah mendukung pemberontakan separatis yang pecah tahun itu di Ukraina timur. Sampai saat ini Rusia masih menguasai wilayah itu.

Amerika Serikat telah memperingatkan Uni Eropa (UE) untuk mewaspadai niatan Rusia. Para diplomat UE mengatakan, mereka mengetahui Rusia meningkatkan kemampuan militernya. Meski demikian, mereka tidak percaya Rusia akan segera menyerang Ukraina.

“Penting untuk mencegah eskalasi dan mengurangi ketegangan,” kata Stoltenberg kepada wartawan setelah pembicaraan di Brussel dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Ditanya apakah dia khawatir kemungkinan invasi Rusia kepada Ukraina, Stoltenberg merespons pertanyaan itu.

“Apa yang kami lihat adalah pembangunan militer Rusia yang signifikan dan besar. Kami melihat konsentrasi pasukan yang tidak biasa. Dan kita tahu bahwa Rusia telah menggunakan jenis kemampuan militer ini sebelumnya untuk melakukan tindakan agresi terhadap Ukraina,” terang Stoltenberg.

“Saya pikir penting juga bahwa kita sekarang tidak meningkatkan ketegangan. Kita harus jernih, kita harus realistis tentang tantangan yang kita hadapi,” tambah dia.

Pergerakan pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir telah memicu kekhawatiran akan kemungkinan serangan.

Kementerian pertahanan Ukraina menyebut bahwa sekitar 90.000 tentara Rusia ditempatkan tidak jauh dari perbatasan mereka dan di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. Dikatakan, unit tentara ke-41 Rusia tetap berada di Yelnya, sebuah kota berjarak sekitar 260 kilometer (sekitar 160 mil) sebelah utara perbatasan Ukraina.

“Kita harus siap untuk semua skenario, untuk semua opsi, dan meminta bantuan dari organisasi militer 30 negara untuk memperkuat pertahanan Ukraina,” kata pejabat di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis kepada wartawan, juga pada hari Senin (15/11), di sela-sela pertemuan dengan rekan-rekannya di Uni Eropa juga memberikan pandangannya terkait kondisi di Rusia dan Ukraina.

Gabrielius menerangkan, negara barat tidak dapat mengecualikan serangan Rusia terhadap Ukraina. Sementara di sisi lain perhatian internasional tengah terfokus pada krisis di Belarus.

“Saya tidak akan mengecualikan itu sebagai kemungkinan (serangan Rusia ke Ukraina),” katanya.

Sumber : Al Jazeera | Editor : Saud Rosadi

Tag: