Negara Bagian di Australia Laporkan Kematian Pertama Kasus Omicron

Seorang pria diambil swab di klinik pengujian COVID-19 drive-through di Pantai Bondi di Sydney, pada 21 Desember 2021. Negara bagian terpadat di Australia itu melaporkan rekor jumlah kasus baru COVID-19 dan lonjakan tajam pasien rawat inap. (Foto : AP/Rick Rycroft)

SYDNEY.NIAGA.ASIA – Negara bagian New South Wales Australia melaporkan, lebih dari 6.000 kasus baru COVID-19 pada hari Senin (27/12), dengan kasus kematian pertama dari varian Omicron

Kasus fatal itu diidentifikasi dari seorang pria berusia 80-an yang terinfeksi di fasilitas perawatan lanjut usia di Sydney barat. Meski telah divaksinasi penuh, pasien itu memiliki masalah kesehatan.

New South Wales, negara bagian terpadat di negara itu melaporkan 6.324 infeksi baru pada Senin, turun 70 kasus dari rekor yang dicapai sehari sebelumnya. Ada 524 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 55 orang di antaranya dalam perawatan intensif.

Langkah-langkah baru mulai diberlaku di New South Wales pada hari Senin, termasuk pembatasan saat berada di bar dan restoran, dan diperlukan “check-in” dengan menggunakan kode QR di tempat-tempat perhotelan.

Menteri Kesehatan Brad Hazzard mengatakan, pemerintah negara bagian sedang mempertimbangkan untuk mencabut persyaratan bagi petugas kesehatan, untuk melakukan isolasi setelah terpapar COVID-19 karena kekurangan staf.

Negara bagian Victoria melaporkan 1.999 kasus baru pada Senin dengan tiga kematian.

Komandan respons COVID-19 negara bagian Jeroen Weimar mengatakan, Victoria telah beralih ke pengujian genom acak untuk varian omicron, agar bisa lebih memahami pola penularannya.

Sementara itu, laboratorium Sydney pada hari Minggu (26/12) mengatakan, 400 orang yang menerima laporan negatif dari tes COVID-19 ternyata dinyatakan positif, kini mengatakan hampir 1.000 lainnya juga menerima hasil negatif prematur.

SydPath, yang berbasis di Rumah Sakit St. Vincent Sydney, mengatakan 995 orang yang dites pada 23 dan 24 Desember secara prematur menerima hasil negatif.

“Faktanya, hasil sebenarnya mereka belum ditentukan,” kata layanan patologi dalam sebuah pernyataan, Senin, dikutip Niaga Asia dari Associated Press.

Dikatakan semua orang yang terkena dampak telah diberitahu bahwa mereka akan menerima hasil tes yang akurat pada Senin malam.

“Kami dengan tulus meminta maaf atas kesalahan ini dan mengakui dampak signifikan yang ditimbulkannya terhadap mereka yang terlibat,” katanya.

Laboratorium menyalahkan negatif palsu pada kesalahan manusia, mengatakan sistem pengujian telah berada di bawah tekanan yang parah.

SydPath telah menerapkan prosedur untuk memastikan ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: