Nelayan Tanjung Aru Sebatik Meninggal Dunia Saat Melaut

aa
Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Machri Mokoagow. (Foto Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Samsuddin (60) seorang nelayan asal Desa Tanjung Aru, Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara  meninggal dunia secara tiba-tiba saat mendorong perahu  miliknya diperairan pantai Bunyu, Kamis (21/2).

“Almarhum nelayan pukat, dia berangkat bersama temannya menggunakan perahu Sinar Maju mesin 3 GT,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Machri Mokoagow, Minggu (24/2).

Kronologi kejadiannya, kata Danlanal,  dimulai dari tanggal 20 Februari 2019. Saat itu almarhum bersama temannya dari  perairan Tanjung Aru berencana menuju ke perairan Bunyu. Dari keterangan pihak kelurga, almarhum sudah merasakan sakit perut dan sempat terjatuh di dermaga tradisional Tanjung Aru.

Dalam kondisi sakit, Samsuddin tetap berangkat menuju ke perairan Tanjung Ahus bersama kawannya bernama Mas. Keesokan harinya pada tanggal 21 Pebruari 2019 pukul 23.00 Wita malam, saat air laut surut, Samsudin mendorong perahu dari belakang. Saat itu  Samsuddin terjatuh.

Kemudian temannya datang melihat Samsuddin dan menemukan sudah tidak bernapas.”Samsudin kemudian diangkat ke dalam perahu, selajutnya Samsudin dan perahunya ditarik oleh sesama nelayan ke Sebatik,” kata Machri. Almarhum dan perahunya sampai di Tanjung Aru hari Jumat (22/2) sekitar pukul 07.00 Wita dan diserahkan kepada pihak keluarga dan hari itu juga dimakamkan.

Atas kejadian tersebut, Danlanal mengimbau nelayan memperhatikan kesehatan sebelum melaut. Kalau kondisi kurang sehat, jangan memaksakan diri melaut. Jika mengalami masalah di laut, nelayan bisa menghubungi Pos Pos TNI terdekat dan rekan sasama nelayan. “Kalau tidak sehat janga melaut. Nelayan sebelum melaut  sebaiknya membawa obat-obatan, termasuk alat komunikasi,”kata Machri. (002)