Nilai Ekspor Indonesia Juni Naik 21,30 Persen Dibandingkan Mei 2022


SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor Indonesia Juni 2022 mencapai US$26,09 miliar atau naik 21,30 persen dibanding ekspor Mei 2022. Dibanding Juni 2021 nilai ekspor naik sebesar 40,68 persen.

Ekspor nonmigas Juni 2022 mencapai US$24,56 miliar, naik 22,71 persen dibanding Mei 2022, dan naik 41,89 persen dibanding ekspor nonmigas Juni 2021.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2022 mencapai US$141,07 miliar atau naik 37,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$133,31 miliar atau naik 37,33 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)  Margo Yuwono, dalam keterangan persnya yang ditayangkan pada kanal YouTube BPS hari ini, Jum’at (15/07/2022).

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Juni 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$19,23 miliar (13,64 persen), diikuti Kalimantan Timur US$16,06 miliar (11,39 persen) dan Jawa Timur US$12,87 miliar (9,12 persen).

Menurut Margo Yuwono, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juni 2022 terhadap Mei 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$2.538,9 juta (300,66 persen).

“Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$491,7 juta (18,02 persen),” katanya.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Juni 2022 naik 25,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 13,19 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 107,19 persen.

Ekspor nonmigas Juni 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,09 miliar, disusul India US$2,53 miliar dan Amerika Serikat US$2,46 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,06 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$5,08 miliar dan US$1,68 miliar.

Impor

Sementara nilai impor Indonesia Juni 2022 mencapai US$21,00 miliar, naik 12,87 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 21,98 persen dibandingkan Juni 2021.

“Impor migas Juni 2022 senilai US$3,67 miliar, naik 9,52 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 59,84 persen dibandingkan Juni 2021. Impor nonmigas Juni 2022 senilai US$17,33 miliar,  naik 13,60 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 16,15 persen dibandingkan Juni 2021,” kata Margo Yuwono.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$611,5 juta (27,99 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah gula dan kembang gula US$152,8 juta (39,57 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2022 adalah Tiongkok US$32,08 miliar (33,17 persen), Jepang US$8,35 miliar (8,63 persen), dan Thailand US$5,83 miliar (6,03 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$16,82 miliar (17,39 persen) dan Uni Eropa US$5,49 miliar (5,67 persen).

Menurut golongan penggunaan barang, lanjut Margo Yuwono, nilai impor Januari–Juni 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$712,9 juta (8,11 persen), bahan baku/penolong US$21.010,9 juta (30,41 persen), dan barang modal US$3.418,4 juta (25,98 persen).

“Neraca perdagangan Indonesia Juni 2022 mengalami surplus US$5,09 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$7,23 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,14 miliar,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: