Nilai Ekspor Kaltim Juli 2022 Turun 2,09 Persen Dibandingkan Juni

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2022 mencapai US$3,60 miliar, turun 2,09 persen dibanding dengan ekspor pada Juni 2022. Sedangkan dibanding Juli 2021, nilai ekspor naik sebesar 64,25%.

“Ekspor nonmigas Juli 2022 mencapai US$3,40 miliar, naik 0,64 persen dibanding Juni 2022,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kaltim, Dr. Yusniar Juliana Nababan, S.Si., MIDEC dalam keterangan resminya, Kamis (01/09/2022).

Secara kumulatif, nilai ekspor Kalimantan Timur Januari–Juli 2022 mencapai US$19,59 miliar atau naik 75,71 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$18,15 juta atau naik 69,62 persen.

Sumber: BPS Kaltim

“Kenaikan terbesar ekspor nonmigas Juli 2022 terhadap Juni 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral yaitu naik US$145,94 juta (5,37 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani atau nabati yang turun US$119,38 juta (28,08 persen),” tambahnya.

Dikatakan Yusniar, menurut sektor, ekspor nonmigas hasil tambang Januari–Juli 2022 naik 81,56 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, ekspor hasil industri naik 30,00 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian turun 20,56 persen.

Ekspor nonmigas Juli 2022 terbesar adalah ke India yaitu US$696,89 juta, disusul Tiongkok sebesar US$679,70 juta dan Jepang sebesar US$466,02 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 54,13 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$747,80 juta dan US$65,03 juta.

Sumber: BPS Kaltim

Ekspor Kaltim terbesar pada Januari–Juli 2022, sebesar 66,36 persen atau US$12,99 miliar berasal dari tiga pelabuhan di Kaltim. Rinciannya, dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai US$5,25 miliar (26,81 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$4,26 miliar (21,77 persen) dan Pelabuhan Tanjung Bara sebesar US$3,48 miliar (17,78 persen).

Impor

Tentang nilai impor Kaltim Juli 2022, menurut Yusniar,  mencapai US$746,23 juta, naik 31,48 persen dibandingkan nilai impor Juni 2022 atau naik 378,79 persen dibandingkan nilai impor Juli 2021.

Impor migas Juli 2022 senilai US$580,95 juta, naik 45,77 persen dibandingkan nilai impor Juni 2022 atau naik 1.729,75 persen dibandingkan nilai impor Juli 2021. Sedangkan impor nonmigas Juli 2022 senilai US$165,28 juta, turun 2,22 persen dibandingkan nilai impor Juni 2022. Dan naik 33,18 persen dibandingkan nilai impor Juli 2021,” katanya.

Sumber: BPS Kaltim

Kenaikan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Juli 2022 jika dibandingkan nilai impor Juni 2022 adalah pada golongan barang pupuk senilai US$38,09 juta, dimana pada Bulan Juni, Kaltim  tidak melakukan impor barang tersebut. Sebaliknya penurunan terbesar adalah pada golongan barang dari besi dan baja yang mengalami penurunanUS$4,22 juta (39,29 persen).

“Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juli 2022 adalah Korea Selatan US$163,56 juta (17,10 persen), Amerika Serikat US$133,76 juta (13,99 persen), dan Tiongkok US$121,24 juta (12,68 persen). Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$86,49 juta (9,04 persen) dan Uni Eropa sebesar US$199,16 juta (20,83 persen),” papar Yusniar.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Juli 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada bahan baku/penolong sebesar US$1.499,53 juta (132,21 persen), sedangakan barang modal turun US$74,42 juta (17,40 persen) dan barang konsumsi turun US$0,13 juta (1,45 persen).

“Neraca perdagangan Kaltim Juli 2022 mengalami surplus US$2,85 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas yang surplus sebesar US$3,24 miliar. Sementara di sektor migas defisit US$384,28 juta,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: