Nilai Ekspor Komoditi Perkebunan Kaltim Tahun 2021 Tembus Rp4,711 Triliun

RBD Palm Olein penyumbang devisa terbesar dari ekspor CPO dan kini dalam posisi dilarang diekspor. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Nilai ekspor 10 komoditi pertanian dari subsektor perkebunan Kaltim ke berbagai negara sepanjang tahun 2021 menembus angka Rp4,711 triliun. Sedangkan untuk periode Januari 2022 – 28 April 2022 sudah mencapai Rp650,344 miliar.

Demikian disampaikan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, drh Cahyono MH, menjawab niaga.asia, Kamis (12/5/2022).

“Ekspor komoditi perkebunan Kaltim sepenuhnya dapat dukungan program Gratieks (gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Mentan Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa,” ungkap Cahyono.

Menurut Cahyono, ada 10 komoditi perkebunan yang  diekspor Kaltim, terdiri dari  biji kakao,  karet lembaran,dan  lada biji. Kemudian komoditi terkait dengan sawit berupa ampas sawit, cangkang sawit, palm kernel expeller, palm kernel oil, palm kernel stearin, RBD palm olein, dan RBD palm stearin.

“Volume 10 komoditi perkebunan yang diekspor sebanyak 158 kali tersebut, totalnya 401.359,259 ton,” sambungnya.

Tentang rincian nilai ekspor masing-masing komoditi, Cahyono mengungkapkan, untuk biji kakao sebanyak 2 ton nilainya Rp200 ribu, karet lembaran sebanyak 201,6 ton nilainya Rp4,365 miliar, dan lada biji sebanyak 5 ton nilainya Rp600 juta.

Sedangkan komoditi ekspor bagian dari sawit, nilai terbesar disumbang 252.849,193 ton RBD palm olein senilai Rp3,142 triliun.

“Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Olein ialah produk hasil rafinasi dan fraksinasi Crude Palm Oil (CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng,” kata Cahyono.

Kemudian ekspor 70.352,076 ton RBD palm stearin Rp870,956 miliar, ekspor 36.605,365 ton, dan palm kernel oil Rp576,560 miliar.

Ekspor ampas sawit sebanyak 10.249,53 ton Rp18,438 miliar, cangkang sawit 11.125,213 ton Rp12,275 miliar, dan palm expeller 19.599,282 ton senilai Rp82,582 miliar, terakhir ekspor palm kernel stearin 370 ton sebesar Rp3,108 miliar.

“Kalau dibagi, nilai ekspor komoditi perkebunan itu, terbesar Rp4,706 triliun disumbang sawit, sisanya Rp4,965 miliar dari komoditi baji kakao, karet lembaran, dan lada biji,” kata Cahyono.

Sementara ekspor komoditi perkebunan periode Januari 2022 sampai dengan 28 April 2022, menurut Cahyono, sudah terlaksana 31 kali pengiriman ke berbagai negara yang nilainya Rp650,344 miliar dari 6 komoditi bagian dari sawit.

Pada Januari 2022 telah dieskpor RBD palm olein sebanyak 5 kali pengiriman sebanyak 9.995,975 ton senilai Rp126,181 miliar. Pada bulan Februari berupa palm kernel expeller dan palm acid oil sebanyak 3.395,88 ton dalam 5 kali pengiriman senilai Rp8,453 ton.

Selanjutnya, kata Cahyono, pada Maret 2022 nilai ekspor komoditi berupa ampas sawit, palm kernel oil, RBD palm olein, dan RBD palm stearin senilai Rp207,437 miliar.

“Total volume 3 komoditi yang diekspor 12.698,538 ton,” ungkapnya.

Volume ekspor komoditi sawit pada bulan April, terus meningkat yanki senilai Rp308,272 miliar, terdiri dari komoditi berupa palm kernel expeller, palm kernel oil, dan RBD palm olein sebanyak 22.062,351 ton dalam 10 kali pengiriman.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: