Novelis Salman Rushdie Mulai Pulih

Penulis Salman Rushdie menyimak konferensi pers pembukaan pameran buku Frankfurt, Jerman 13 Oktober 2015. (REUTERS/Ralph Orlowski/File Photo)

NEW YORK.NIAGA.ASIA — Kondisi Salman Rushdie, penulis terkenal yang dirawat di rumah sakit pada Jumat karena cedera serius setelah berulang kali ditikam di depan umum di negara bagian New York kini mulai pulih. Ventilator telah dilepaskan dan dia mulai bisa berkata-kata.

“Dia tidak lagi memakai ventilator, jadi jalan menuju pemulihan telah dimulai,” kata agennya, Andrew Wylie, menulis dalam email kepada Reuters dikutip niaga.asia Minggu.

“Ini akan lama; lukanya parah, tetapi kondisinya menuju ke arah yang benar,” ujar dia.

Sebelumnya Rushdie, 75 tahun, akan memberikan kuliah tentang kebebasan artistik di Chautauqua Institution di barat New York. Menurut polisi seorang pria berusia 24 tahun bergegas ke panggung dan menikam penulis kelahiran India itu.

Novel karya Salman pada 1988 berjudul “The Satanic Verses” mendorong Iran untuk mendesak umat Islam untuk membunuhnya.

Tersangka, Hadi Matar dari Fairview, New Jersey, mengaku tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan pada penampilan pengadilan pada hari Sabtu, pengacara yang ditunjuk pengadilan, Nathaniel Barone, mengatakan kepada Reuters.

BACA JUGA :

Usai Ditikam, Penulis Ayat-ayat Setan Mungkin akan Kehilangan Matanya

Setelah berjam-jam operasi, Rushdie telah memakai ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam. Wylie mengatakan dalam pembaruan sebelumnya tentang kondisi novelis itu, menambahkan bahwa ia kemungkinan akan kehilangan mata dan mengalami kerusakan saraf di lengan dan luka-lukanya.

Salah satu putra Rushdie mengatakan ayahnya dapat mengucapkan beberapa patah kata setelah turun dari ventilator.

“Meskipun cedera yang mengubah hidupnya parah, selera humornya yang penuh semangat dan menantang tetap utuh,” tulis Zafar Rushdie di Twitter.

Penusukan itu dikecam oleh penulis dan politisi di seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan berekspresi. Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Presiden Joe Biden memuji “cita-cita universal” kebenaran, keberanian dan ketahanan yang diwujudkan oleh Rushdie dan karyanya.

“Ini adalah blok bangunan dari setiap masyarakat yang bebas dan terbuka,” kata Biden.

Baik otoritas lokal maupun federal tidak memberikan rincian tambahan tentang penyelidikan, termasuk kemungkinan motifnya.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: