Pakai MiChat Buat Cari Teman, Wanita Muda di Samarinda Malah jadi Korban Asusila

Korban saat mengadu di FKPM Pelita, Rabu (14/4) malam. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wanita muda 20 tahun di Samarinda, diduga jadi korban asusila pria kenalannya di aplikasi MiChat. Padahal, dia menggunakan MiChat hanya buat mencari teman, bukan menawarkan diri sebagai wanita BO (Booking Out).

Korban memberanikan diri mengadu ke Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Pelita, di Jalan Lambung Mangkurat, Rabu (14/4) malam. Dia bercerita, peristiwa terjadi Senin (12/4) dini hari, sekira pukul 02.00 WITA.

Sebelumnya, korban mengenal pelaku dari aplikasi MiChat dengan nama akun MiChat RL (diinisialkan). Pelaku RL sempat mengira korban bisa diajak kencan. Namun korban membantah itu.

“Dia (RL) chat saya di MiChat, dan ngajak BO. Tapi saya bilang, saya bukan cewek BO, dan saya tawarilah kalau mau jalan-jalan ke kafe,” kata korban, saat berada di FKPM Pelita, Rabu (14/4) malam.

Korban menerangkan, memakai MiChat hanya untuk mencari teman pria buat nongkrong, bukan menawarkan jasa kencan lewat BO. Singkat cerita, korban dan pelaku RL akhirnya bertemu, dan jalan berboncengan.

Namun saat berada di kawasan Samarinda Seberang sekitar Jembatan Mahakam, korban sempat diturunkan pelaku RL. Korban menurut dan kembali dibonceng, lantaran ponselnya dirampas pelaku.

Hingga akhirnya, keduanya melintas di kawasan semak belukar, sekitar salah satu perumahan elit di Samarinda Seberang. “Kok berhenti di sini? Tiba-tiba dia (pelaku RL) mengeluarkan pisau, dan menarik saya ke semak-semak,” ungkap korban.

Usai berbuat asusila, pelaku RL kembali membonceng korban yang sedang menangis, hingga ke rumahnya. Di bawah ancaman pisau, korban diminta tidak bercerita kepada siapapun. Namun korba bergeming, dan memberanikan diri mengadu ke FKPM Pelita.

Ketua FKPM Pelita Marno Mukti mengatakan, dia telah menyarankan korban segera melapor ke kepolisian, lantaran kasus asusila yang dialaminya.

“Korban juga bilang, meminta peristiwa yang dialaminya ini diangkat ke media sosial, agar kisahnya menjadi pembelajaran bagi wanita-wanita lain,” kata Marno.

 

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: