Pandemi Covid-19, Batik Air Kembali Terbangi Jakarta-Samarinda PP

Batik Air telah memperkenalkan armada generasi terbaru Airbus 320-200NEO sebagai bagian upaya memberikan layanan terbaik premium services airlines. (Foto : HO/Lion Air Group)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Maskapai Batik Air kembali menerbangi rute Jakarta – Samarinda PP hari ini, setelah penerbangan setop sejak 24 April 2020 lalu. Penerbangan hari ini, merupakan penerbangan pengecualian (exemptions flight), di masa pandemi Covid-19. Bukan untuk masa mudik lebaran yang masih dilarang pemerintah.

Batik Air seri Airbus A320 dengan register PK-LUT dari Jakarta (CGK) bernomor penerbangan ID6256 mendarat mulus di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, sekira pukul 13.49 WITA.

Pesawat kemudian kembali terbang ke Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng, sekira pukul 14.29 WITA, dengan nomor penerbangan ID6257, mengangkut 36 penumpang ekonomi.

Kepala Seksi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda Rora Ardian menerangkan, Batik Air dari CGK membawa 3 penumpang bisnis, dan 38 penumpang ekonomi.

“Exemptions flight mendarat dengan aman, dan lancar di APT Pranoto Samarinda,” kata Rora, dalam keterangan dia, Kamis (14/5).

Tempat pengambilan bagasi di area kedatangan Bandara APT Pranoto Samarinda. (Foto : Niaga Asia)

Rora menerangkan, pemeriksaan penumpang sesuai protokol kesehatan, tetap dijalankan tim gabungan Gugus Tugas Covid-19. “Kita sepakat, sependapat menyatakan pertama exemption flight tiba di APT Pranoto Samarinda di masa pandemik ini,” ujar Rora.

Diterangkan Rora, Airbus A320 memiliki kapasitas maksimum 178 penumpang. “Untuk berangkat kembali ke Jakarta, ada 36 penumpang ekonomi,” tambah Rora.

Dijelaskak Rora, hari ini, hanya ada satu penerbangan menuju dan dari Samarinda, dari Batik Air. “Kami menyebut, ada 2 pergerakan (movement),” terang Rora.

Sementara, Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi menambahkan, untuk penerbangan pengecualian, pembelian tiket pesawat hanya melalui agen tiket, bukan melalui mitra penjualan melalui aplikasi.

“Untuk itu, sebelum beli, pihak maskapai menanyakan lebih dulu (kepada calon penumpang) terkait surat perjalanan dinas, bebas Covid-19 dan lain-lain,” demikian Dodi. (006)

Tag: