Pansus Aset DPRD Samarinda untuk Menyelamatkan Aset Pemkot

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting. (Foto Istimewa/Niaga.Asia).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda sudah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Aset, sebelum Pemerintah Kota (Pemkot) memulai menginventarisir aset-asetnya yang dilaksanakan saat ini dengan  menggandeng Kejari Samarinda.

“Pansus Aset di DPRD  dan kerja Pemkot sekarang ini menginvertarisasi aset, tentu akan saling memperkuat upaya kita menyelamatkan aset, menjadikan aset yang ada makin teradministrasi lebih rapi dan produktif pemanfaatannya,” kata anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting pada Niaga.Asia, Jumat (25/6/2021).

“Kami di DPRD meapresiasi langkah yang diambil oleh Pemkot, yakni melakukan inventarisasi semua asetnya,” tegas Joni.

Menurut Joni, DPRD sudah lama mengetahui aset Pemkot tidak dikelola dengan baik, sehingga patut diduga ada yang masih dikuasai pejabat yang sudah pensiun, sedangkan aset berupa tanah diserobot oknum tertentu.

“Banyak sekali aset-aset dari pemerintah yang saat ini hilang dan berpindah tangan menjadi milik pribadi. Melalui Pansus, akan kita cari aset itu,”  kata Joni.

Langkah awal yang dilakukan Pansus aset adalah mengumpulkan data  tentang aset yang mungkin saja sekarang tidak dalam pengusaan Pemkot. Setelah itu mengcroscek di lapangan. Kalau ada aset Pemkot yang diserobot atau dikuasai oknum, Pansus akan meminta bantuan ke Kejaksaan dan Kepolisian untuk mengambilnya.

“Kita akan bongkar hingga sejelas-jelasnya. Kalaupun ada temuan yang mencurigakan akan kita ungkap,” tegas Joni.

Ditambahkan, fokus Pansus Aset menyelamatkan semua aset Pemkot, baik aset bergerak maupun tak bergerak, termasuk yang ada di Perusda. Aset di Perusda perlu diteliti keberadaannya maupun pemanfaatanya, apalagi Perusda masih kurang produktif, padahal  setiap menghadapi masalah keuangan selalu mendapatkan suntikan dana dari APBD.

“Kami juga berupaya melakukan penyelamatan aset daerah termasuk aset dari Perusahaan Daerah (Perusda) karena selama ini Perusda selalu mendapatkan tambahan modal namun tidak minim pemasukan bagi daerah,” tutupnya.

Penulis : Muhammad Fahrurozi |Editor : Intoniswan

Tag: