Pasca Longsor Bawah Jembatan Mahkota II, Muncul Retakan Tanah di Lokasi Kejadian

Longsor bawah Jembatan Mahkota II pada Minggu (25/4) siang. Satu orang dilaporkan hilang. Bahkan muncul retakan baru di lokasi kejadian. (Foto : Basarnas)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Basarnas dan tim SAR gabungan menutup sementara operasi SAR pencarian Aan Ariyadi (22), yang hilang di Sungai Mahakam usai terseret timbunan longsor tengah hari tadi. Di lokasi, muncul retakan-retakan baru berpotensi longsor susulan.

Pascakejadian, tim SAR gabungan bergerak melakukan penyisiran sungai, menggunakan alat utama SAR di perairan sungai.

Namun demikian, dari pantauan SAR gabungan di sekitar lokasi kejadian, muncul retakan tanah mulai dari pukul 16.16 WITA sampai pukul 17.05 WITA.

“Retakan tanah hingga 1,5 cm,” kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi, dikutip Niaga Asia melalui keterangan tertulis, Minggu (25/4) malam.

Berita terkait :

Mancing di Bawah Jembatan Mahkota II, Aan Tertimbun Longsor Lalu Hilang di Mahakam

Adapun kesimpulan sementara dari kejadian di lokasi, mengamati situasi di lokasi dari unsur Basarnas, TNI, Polri, dan Muspika Kecamatan Palaran, serta instansi terkait, kondisi tanah di lokasi kejadian masih tergolong labil.

“Kondisi di lokasi kejadian masih labil dan terus terjadi pergerakan tanah dalam waktu 24 menit bergeser 0,5 cm,” ujar Riqi.

“Oleh karena itu, diimbau kepada pengendara untuk tidak berhenti di atas Jembatan Mahkota II,” tambah Riqi.

Pondasi tiang jembatan Mahkota II dijepret Minggu (25/4). (Foto : Basarnas)

Untuk itu, lanjut Riqi, operasi SAR sementara ditutup, untuk kemudian dilanjutkan Senin (26/4) pagi besok. “Tim tetap standby 24 jam di posko SAR gabungan di Mangkupalas (Samarinda Seberang),” terang Riqi.

Adapun alat utama SAR yang terlibat di lokasi antara lain, selain Rubber Boat Basarnas, juga speedboat Ditpolair Polda Kaltim, Speedboat Polair Polresta Samarinda, Speedboat Polsek Kawasan Pelabuhan, Sea Rider KSOP serta kapal kepanduan Pelindo IV.

Pun demikian di lokasi, ada 35 unsur SAR gabungan. Selain Basarnas, juga TNI/Polri, BPBD kota Samarinda, Disdamkar, Dinas PUPR, hingga relawan kemanusiaan di kota Samarinda.

Untuk diketahui, dari telaahan, ketidakstabilan tanah yang memunculkan retakan itu berada di sekitar bawah Jembatan Mahkota II dari sisi sekitar Teluk Bajau.

Sumber : Basarnas Samarinda | Editor : Saud Rosadi

Tag: