Pelaku Perjalanan ke Samarinda, Meninggal karena COVID-19 di Berau

Suasana pemakaman salah satu pasien positif COVID-19 yakni Berau 224 di Jalan Pembangunan, yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama seminggu. (foto istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Kabar duka kembali datang dari perkembangan COVID-19 di Berau. Minggu (20/9/2020) sore pukul 15.35 WITA, seorang pasien dengan kode Berau 224 dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama tujuh hari.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi dalam rilisnya, Minggu (20/9/2020), pasien  Berau 224 warga Tanjung Redeb, merupakan pelaku perjalanan ke  Samarinda, menjalani pemeriksaan swab 13 September 2020, dan dinyatakan positif sehari kemudian. Sehingga sejak 14 September, Berau 224 dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Rivai.

“Selama menjalani perawatan, si pasien yang berusia 48 tahun ini terus mengalami perburukan dan akhirnya gagal nafas. Tim medis COVID-19 RSUD Abdul Rivai telah berusaha dengan maksimal untuk meningkatkan kondisi pasien, akan tetapi karena pneumonia berat yang disebabkan oleh virus corona sudah menyerang hampir keseluruhan paru-paru, dan pasien tidak bisa diselamatkan,” jelas Iswahyudi.

Dengan demikian, kasus ini menjadi kasus kematian COVID-19 kedua di Kabupaten Berau. Dan kontak erat pasien Berau 224 yang sudah terlacak, sedang dalam masa karantina mandiri dengan pemantauan satuan tugas COVID-19 Berau.

Hingga Minggu sore, rekapitulasi penanganan COVID-19 Berau untuk jumlah kasus konfirmasi positif sebanyak 253 kasus, dan 74 kasus masih dalam perawatan. Sedangkan penambahan kasus positif masih didominasi klaster perjalanan dan yang terbaru adalah klaster Kampung Log Pond Kecamatan Batu Putih sebanyak 5 orang.

“Klaster Log Pond ini diduga mengadakan acara adat keluarga dengan mengumpulkan banyak orang dari keluarga besar. Dan sudah ada 30 orang yang ditracing dari pengembangan klaster Log Pond. Ini lokasinya masih satu sektor, seperti klaster Gang Jeruk. Khawatirnya yang ikut acara tersebut sudah berinteraksi kemana-mana, seperti ke Biduk-Biduk atau Talisayan. Dan ini cukup gawat sebenarnya,” tutupnya. (mel/adv)

Tag: