Pembangunan Infrastruktur di Sumbar untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Revitalisasi Kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten Solok Selatan. (Foto Fajar Sumbar)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang andal di seluruh Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Barat. Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan konektivitas baik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun sektor pariwisata.

“Beberapa infrastruktur yang dibangun di Provinsi Sumatera Barat yaitu,  Revitalisasi Kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang (SRG) di Kabupaten Solok Selatan, Pembangunan Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, dan Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Revitalisasi Kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang (SRG) dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, merupakan tindak lanjut atas pencanangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Padang pada Februari 2018 lalu.

Revitalisasi kawasan rumah adat khas Minangkabau tersebut meliputi, pemugaran 32 rumah gadang, penataan lansekap kawasan, pembangunan menara songket sebagai landmark serta pembangunan fasilitas-fasilitas untuk wisatawan.

“Revitalisasi Kawasan Seribu Rumah Gadang dikerjakan oleh 475 orang tenaga kerja dan 5 tukang tuo dengan biaya APBN tahun 2019-2020 sebesar Rp67 miliar,” kata Basuki.

Lokasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) berjarak 147 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan waktu tempuh sekitar 3,5 – 4 jam menggunakan transportasi darat. Selain dapat menambah daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, Kawasan SRG diharapkan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Solok Selatan dan sekitarnya.

Sementara, untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat terlebih disaat Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR, kata Basuki,  juga telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Pariaman sehingga menjadi sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh) di Kota Pariaman.

Pembangunan Pasar Pariaman dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat dimulai pada Desember 2019 lalu dengan anggaran senilai Rp89,7 miliar dan Manajemen Konstruksi (MK) senilai Rp2,8 miliar.

“Pasar Pariaman dibangun di atas lahan seluas 5,431 m2 dapat menampung sebanyak 562 pedagang dengan jumlah kios sebanyak 362 kios dan los yang mampu menampung 200 pedagang,” terangnya.

Keberadaan Pasar Pariaman selain sebagai sarana jual beli untuk memenuhi kebutuhan pokok masayaraka, juga menjadi bagian dari layanan wisata karena lokasinya berada di pusat kegiatan kota dan dekat dengan Pantai Gandoriah.

Jalan dan Jembatan

Menurut Basuki, dibidang Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Sumatera Barat, Ditjen Bina Marga juga tengah melaksanakan pembangunan Tol Sirip Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin sepanjang 36,6 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

“Pembangunan tol ini akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Sumatera Barat dengan Riau. Pembangunan Tol Padang – Sicincin dimulai pada Februari 2018 dan ditargetkan selesai serta beroperasi pada Desember 2022. Saat ini progres fisik Tol Padang – Sicincin telah mencapai 40,81%,” ujarnya.

Jalan Tol Padang – Pekanbaru  sendiri membentang sepanjang 256 km dan terbagi menjadi enam seksi, yaitu Seksi I Padang – Sicincin, Seksi II Sicincin – Bukittinggi, seksi III Bukittinggi – Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh – Pangkalan, seksi V Pangkalan – Bangkinang dan seksi VI Bangkinang – Pekanbaru. Secara keseluruhan ruas Tol Pekanbaru – Padang akan ditargetkan beroperasi pada tahun 2025.

Sumber : Humas Kemeterian PUPR | Editor : Intoniswan

Tag: