Pemerintah Indonesia Kutuk Usulan Menteri Israel yang Ingin Usir Penduduk Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (GETTY IMAGES via BBC News Indonesia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, mengutuk dan menolak keras pernyataan dua menteri kabinet Israel yang mengusulkan pengusiran warga Gaza dan dimulainya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.

Pernyataan itu mengemuka setelah dua menteri senior dalam kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pandangan mereka bahwa para penduduk Gaza semestinya keluar dari wilayah tersebut dan pembangunan permukiman Yahudi harus dimulai.

Wacana itu ditolak oleh negara-negara lain di Timur Tengah. Bahkan, beberapa sejumlah sekutu Israel karena dianggap terlalu “ekstrem” dan “tidak bisa dijalankan”.

Adapun Kementerian Luar Negeri Indonesia merilis pernyataan resmi melalui X (sebelumnya Twitter).

“Indonesia mengutuk dan menolak keras pernyataan dua Menteri Kabinet Israel yang mengusulkan pengusiran warga Gaza dan dimulainya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.”

“Pernyataan tersebut sangat provokatif, berlawanan dengan hukum internasional dan tidak menghormati hak bangsa Palestina.”

“Masyarakat internasional harus mencegah pernyataan tersebut menjadi kenyataan.”

Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, sebagaimana dikutip The Times of Israel, menyatakan kondisi perang saat ini menyajikan “kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi para penduduk Gaza”

Adapun, menurut Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, “solusi yang benar” dalam konflik Israel-Palestina adalah “mendorong migrasi para penduduk Gaza secara sukarela ke negara-negara yang setuju menampung pengungsi”.

Israel, lanjutnya, “akan mengendalikan wilayah Jalur Gaza secara permanen”, termasuk melalui pendirian permukiman-permukiman Yahudi.

Rencana Israel lainnya dikemukakan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Gallant menyebut bahwa dalam proposal itu, Israel akan membatasi kekuasaan Palestina di Jalur Gaza.

Selain itu, Hamas tak lagi mengendalikan Jalur Gaza dan Israel akan mempertahankan kendali keamanan secara keseluruhan, kata Gallant.

Pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza masih terus berlanjut seiring diumumkannya rencana tersebut. Puluhan orang dilaporkan tewas dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang dikontrol Hamas.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan kembali ke wilayah tersebut pekan ini. Blinken diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Palestina di Tepi Barat dan para pemimpin Israel.

Kunjungannya terjadi di tengah memanasnya ketegangan di wilayah tersebut, menyusul pembunuhan pemimpin tertinggi Hamas, Saleh al-Arouri pada Selasa (02/01) di ibu kota Lebanon, Beirut.

Israel dituding berada di balik pembunuhan Saleh al-Arouri. Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

Dalam rencana “empat penjuru” yang disampaikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Israel berencana mempertahankan kendali keamanan di Jalur Gaza.

Pasukan multi-nasional akan bertanggung jawab untuk membangun kembali wilayah tersebut setelah kehancuran luas akibat pengeboman Israel.

Negara tetangga Mesir juga akan memainkan peran berdasarkan proposal rencana tersebut.

Akan tetapi, dokumen tersebut juga mengungkap bahwa warga Palestina akan bertanggung jawab mengelola wilayah tersebut.

“Penduduk Gaza adalah warga Palestina, oleh karena itu badan-badan Palestina akan bertanggung jawab, dengan syarat tidak ada tindakan permusuhan atau ancaman terhadap Negara Israel,” kata Gallant.

**) Artikel ini dikutip dari BBC News Indonesia yang sudah tayang dengan judul “Indonesia kutuk usulan menteri Israel yang ingin usir penduduk Gaza dan mendirikan permukiman Yahudi”

Tag: