Pemerintah Pusat Akan Bantu Pembiayaan Jaringan Pipa Air PDAM Balikpapan

Balikpapan sudah mendapatkan sumber air baku dari Waduk Teritip untuk diolah jadi air bersih. Kedepan juga akan ditambah dari air yang bersumber dari bendungan di Penajam Paser Utara. (Foto Istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA– Pemanfaatan  air waduk Teritip yang selesai dibangun 2018  sebagai sumber  air baku untuk diolah PDAM Balikpapan menjadi air bersih,  secara bertahap perlu dioptimalkan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Balikpapan Timur maupun Balikpapan pada umumnya.

“Waduk Teritip itu kapasitasnya 400 liter per detik. Sedangkan permintaan air bersih sampai dengan 16.000 sambungan rumah yang mulai dikerjakan Tahun 2020,” kata anggota DPRD Kaltim dari dapil Balikpapan, Syafruddin pada Niaga.Asia, Kamis (21/4/2022).

Sebelumnya  Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga mendanai  pembangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2017-2018 berkapasitas 200 liter per detik dengan nilai Rp 91,99 miliar Balikpapan Timur.

Menurut politisi PKB ini, kedepan,  pemerintah pusat kembali akan membantu pembiayaan untuk peningkatan poduksi air bersih di Balikpapan, karena status Balikpapan adalah daerah penyangga Ibu Kota Negara.

“Pemerintah pusat mendanai pengadaan jaringan pipa baku dengan kapasitas 21.000 liter per detik bersumber dari beberapa waduk, diantaranya Waduk Semoi, Waduk Sepaku, Waduk Lambakan dan lain-lain,” katanya.

Syafruddin menjelaskan, seiring dibangunnya IKN dan pegawai kementerian secara bertahap pindah ke Sepaku dan sekitarnya, Balikpapan Utara menjadi wilayah pendukung Sepaku. Pertambahan penduduk perlu dibarengi dengan penyediaan air bersih.

“Persoalan air bersih sudah sejak lama dikeluhkan warga karena masih banyak yang belum teraliri air bersih dari PDAM. Ini dikarenakan terbatasnya sumber air baku. Air waduk Manggar tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan seluruh warga,” katanya.

Syafruddin menambahkan, pada wilayah tertentu di Balikpapan, masyarakat memenuhi kebutuhannya akan air bersih dari air tanah yang dibor. Adapun kualitas air sumur bor, tergantung di wilayah mana letaknya.

“Air  dari sumur bor merupakan pilihan sementara, jika perlu dikurangi, karena ada dampaknya terhadap tanah,” ujarnya.

Kemudian peningkatan kualitas  dan pembangunan jalan lingkungan, rehab dan bangun  drainase yang baru dengan konstruksi cor beton juga banyak diusulkan masyarakat ke anggota DPRD Kaltim dari Dapil Balikpapan saat bertemu di kegiatan reses.

“Masyarakat Balikpapan  juga mengeluhkan Jalan Mulawarman yang belum dilebarkan dan diperbaiki karena banyak lubang yang mengakibatkan sering terjadi kecelakaan di jalan raya,” pungkasnya.

 Penulis : Kontributor Balikpapan Arif Fadillah | Editor : Intoniswan

Tag: