Pemkab Paser Perlu Lakukan Mitigasi Perubahan Iklim Ekstrem

Ketua Komisi I DPRD Paser H. Hendrawan Putra. ( Muhammad Luthfi/Niaga.Asia)

PASER.NIAG.ASIA – Pemerintah Kabupaten Paser bersama Perumdam Tirta Kandilo perlu melakukan mitigasi perubahan iklim dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem dan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih.

“Sungai Kandilo yang juga sumber air baku Perumdam Tirta Kandilo juga bisa menurun debitnya sepanjang masa El Nino. Perlu dimitigasi dampaknya terhadap masyarakat dan Perumdam,” kata Ketua Komisi I DPRD Paser H. Hendrawan Putra, Jum’at (11/8/2023).

“Komisi I DPRD Paser akan memanggil pihak Perumdam Tirta Kandilo dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.

Sebelum masyarakat Kabupaten Paser kekurangan air, Pemkab Paser beserta Perumdam Tirta Kandilo seharusnya melakukan tindakan mitigasi sebab,  air merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi makhluk hidup.

Perubahan iklim ekstrim ini bakal menyebabkan terganggunya  pasokan kebutuhan air penduduk untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan kebutuhan dasar lainnya, menyebabkan gagal bercocok tanam dan panen, serta terganggunya persediaan bahan pangan.

“Kemarau panjang juga menyebabkan  gizi buruk dan kelaparan yang berdampak pada munculnya penyakit akibat kurang pangan dan gizi buruk,” ucap Hendrawan.

Pemerintah harus mengoptimalkan fungsi infrastruktur sumber daya air agar keandalan operasional waduk embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan.

“Pemerintah perlu mengajak masyarakat melakukan efisiensi dalam pemanfaatan air bersih hingga level rumah tangga di masyarakat melalui peningkatan pemahaman pola penggunaan air bersih. Melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan karhutla,” tutupnya.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Muhammad Luthfi | Editor : Intoniswan 

Tag: