Pemkot Terangi Jalan Alternatif, Gangguan di Jembatan Mahkota II Masih Diteliti

Pemkot Samarinda telah memasang lampu penerang jala umum di Jalan Niaga sebegai jalan alternatifi bagi pengendara saat jembatan Mahkota II ditutup. (Foto Diskominfo Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menurunkan tim ahli  memeriksa fondasi Jembatan Mahkota II Samarinda di sisi Simpang Pasir, Palaran yang terdampak longsor.

Sementara  Pemkot Samarinda bergerak cepat menanggapi aspirasi warga. Terutama warga yang kerap melintas di Jalan Niaga, Kelurahan Simpang Pasir, Palaran. Jalan tersebut selama ini menjadi jalur alternatif utama bagi warga pasca Jembatan Mahkota II ditutup sementara.

Karena jalan tersebut selama ini sepi dan minim penerangan, sehingga banyak yang khawatir melintas, terutama pada malam hari. Namun kini tak perlu ragu lagi, karena sudah dipasangi lampu sepanjang jalan sehingga terlihat lebih terang benderang.

“Sejak hari pertama penutupan akses Jembatan Mahkota II, masyarakat minta agar dilakukan perbaikan penerangan akses Jalan Niaga, Palaran sebagai jalan alternatif. Bertahap, daerah lain juga Insya Allah nanti akan terpasang juga,” kata Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun dalam status di media sosial (medsos) pribadinya.

Orang nomor satu di Kota Samarinda ini mengaku sangat bersyukur, karena meski dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkot Samarinda, namun bisa meralisasikan pemasangan lampu di sepanjang jalan tersebut. Maklum, penerangan bagi pengguna jalan di lokasi tersebut memang sangat mendesak, menyusul ditutupnya akses Jembatan Mahkota II.

“Insya Allah menyusul lingkar stadion dan sepanjang Jalan Gotong Royong di Kelurahan Simpang Pasir. Terima kasih kepada Kepala Dishub Kota Samarinda dan seluruh jajarannya, Camat, dan Lurah setempat,” ungkap Wali Kota.

Direktur Pembangunan Jembatan, Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Yudha Handita Pandjiriawan kepada awak media, Jum’at (30/04/20210) mengatakan, pemeriksaan terhadap jembatan Mahkota II dilakukan 2 hari, Jumat dan Sabtu.

Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda, Hero Mardanus meninjau tanah longsor dan aktivitas kegiatan pembangunan SPAM dekta tinga jembatan Mahkota II (Foto Akun Facebook Andi Harun)

“Yang diperiksa struktur jembatan dari fondasi tiang, dek jembatan hingga kondisi tanah bekas abrasi yang terjadi di sekitar jembatan,” katanya. Pemriksaan melibatkan ahli geologi dan ahli struktur kontruksi.

Menurutnya, saat ini tim ahli belum bisa memberikan rekomendasi ke Pemkot Samarinda, karena hasil pemeriksaan lapangan akan dianalisa  dulu untuk memastikan kondisi jembatan dan rencana penanganan.

Sebagimana diberitakan sebelumnya, phylon jembatan Mahkota II di sisi Simpang Pasir mengalami pergeseran 40mm dengan rincian 7 mm bergeser ke kanan, dan 33 mm turun ke bawah.  Sementara ini diduga akibat adanya aktivitas penyiapan lahan bagi pembangunan SPAM Kalhold oleh PT Nindya Karya

Sementara Kompas.com melaporkan,  jembatan Mahkota II sebagai jembatan jenis cable stayed. Menurut dokumen perencanan teknis jembatan cable stayed dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Badan Litbang Kementerian PUPR, jembatan jenis cable stayed mengandalkan kabel sebagai penahan beban jembatan.

Jembatan Mahkota II punya tiga struktur yakni menara atau pilar (pylon), kabel dan dek jembatan. Cara kerjanya, dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar. Masih dalam dokumen itu, model pilar atau pylon Mahkota II menggunakan menara A setinggi 25 meter. Ada tiga titik menara A menopang badan jembatan.

Selain dinilai susah goyah, menara A juga dianggap bersesuaian dengan konfigurasi kabel, estetika, dan kebutuhan perencanaan. Masing-masing menara berdiri di atas tumpuan fondasi yang dibangun di atas tiang pancang, setelah ditanam kedalam sungai dan bibir sungai.

Menara atau pylon ini berfungsi menahan beban mati dan hidup yang bekerja pada struktur jembatan menggunakan kekuatan kabel. Panjang kabel Mahkota II mencapai 740 meter dan lebar 14 meter.

Kabel Mahkota II disebut terpanjang di semua jembatan jenis cable stayed di Indonesia. Yang terjadi di Jembatan Mahkota II berdasarkan hasil pemeriksaan sementara adalah terjadi pergeseran fondasi yang menjadi tumpuan menara atau pylon sejauh 40 mm. Akibatnya posisi tiang menara atau pylon turut bergeser.

Penulis : Intoniswan : Editor : Intoniswan

Tag: