SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Hingga pencarian hari ke-6 terhadap hilangnya Rini Azahra di pantai Sei Taiwan, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kaltara masih nihil, meski Tim SAR dibantu Satgas Marinir dan Polisi.

“Pencarian meliputi kawasan perairan, bibir pantai, maupun di daratan, namun belum membuahkan hasil hingga sore ini,” ungkap Kepala Seksi Operasional, Octavianto mewakil Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara, Gusti Anwar Mulyadi melalui grup WhatsApp Basarnas Kaltim-Kaltara, Selasa sore, sekitar pukul 16.49 Wita  (18/9)

Pencarian di laut lepas atau perairan mulai dari lokasi hilangnya korban, hingga ke perbatasan Indonesia-Malaysia menggunakan rubber boat, kapal klotok oleh Tim SAR, keluarga korban, dan masyarakat. Pencarian di bibir pantai dilakukan oleh TNI-AL dari Satuan Marinir. Marinir menyisir bibir pantai ke timur-barat.

Kemudian Polsek Sebatik Timur juga melakukan pengumpulan keterangan dari sejumlah orang dalam rangka mengumpulkan informasi tentang kemungkinan korban hilang ikut atau diajak oleh seseorang malam itu. “Pencarian kita sinergikan di laut, pantai, dan darat,” kata Octa.

Menurut Octa, sesuai ketentuan yang berlaku, besok (Rabu 19/9) masih dilakukan pencarian oleh tim. Pecarian Rini hari Rabu menjadi hari terakhir. Tentang bagaimana hasilnya besok, lanjut Octa, tim akan membiacarakan dengan kedua orang tua korban. “Apa hasil pencari besok, kita beritahukan ke Bachtiar, orang tua Rini,” jelasnya.

Rini Azahra, umur 7 tahun yang hilang dalam keramain pasar malam di pantai Sei Taiwan, Sebatik Timur pada Rabu malam (12/9). Laporan hilangnya Rini pertama disampaikan orang tuanya, Bachtiar Bachtiar adalah  seorang pedagang di pasar malam. Malam itu  dia membawa Rini pasar malam.

Bachtiar  menyadari Rini  hilang malam itu sekitar pukul 19.00 Wita Menyadari putrinya hilang, ia  langsung melaporkan ke Pos Polisi Sub Sebatik Timur dan langsung dilaksanakan pencarian oleh Pos AL Sei Taiwan, Polsek dan warga, dan kemudian dilanjutkan bersama Tim Basarnas. (001)