Perkelahian di Atas KM Safina 02 Bermula dari Masalah Minuman Keras

KM Safina 02  (Foto Polsek KSKP Tarakan)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Latar belakang terjadinya perkelahian dan penusukan di atas KM Safina 02 dalam pelayaran dari Toli Toli, Sulawesi Tengah menuju Tarakan, Kamis malam (16/9/2021) bermula dari masalah minuman keras.

“Beberapa orang yang sedang minum miras menawarkan miras kepada T, tapi T menolak dengan mengatakan tidak biasa minum. Setelah itu terjadi pertengkaran. T kemudian mengambil senjata tajam, menyerang orang yang memaksanya minum miras. Dalam keributan itu orang luka-luka dan 1 orang bernama Hamzah, hilang setelah jatuh dari atas kapal ke laut,” kata Kapolsek KSKP Ipda Alfian Yusuf pada Niaga.Asia, Jum’at (17/09).

“KM Savina 02 ini jenis kapal barang muatannya pisang dan kelapa, tapi  mengangkut 29 orang penumpang yang merantau ke Tarakan mencari kerja,” tuturnya.

berita terkait: 

Perkelahian di Kapal, Hamzah Jatuh & Hilang di Perairan Bulungan

Menurut Ipda Alfian, setelah KM Safina 02 tiba di Tarakan, Unit Reskrim Polsek Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Polres  Tarakan,  telah   mengamankan tersangka penusukan, T (37)  dan korban luka-luka sudah dibawa  ke RSUD Tarakan untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Khusus untuk penumpang Hamzah (34) yang terjatuh dari kapal masih dilakukan pencarian,” ungkapnya.

Khusus korban Hamzah  sedag dicari Polair dan Basarnas Tarakan. Menurut kabar dari penumpang, Hamzah sehari-hari bekerja sebagai pencari teripang dan  dari itu diasumsikan pasti pandai berenang dan menyelam.

Disebutkan, perkelahian di atas kapal terjadi pukul 21:00 Wita di sekitar perairan Tanjung Pasir, Tarakan. Sesuai laporan,  KM Savina II berangkat Selasa malam 13 September   dari Toli-Toli menuju Tarakan.

Sebelum terjadi perkelahian dan penusukan, tersangka menolak tawaran minuman, tapi penolakan itu malah membuat ketersinggungan penumpang yang minum-minum miras.

Ketersinggungan berlanjut hingga cekcok mulut, tersangka yang mulai marah dan jengkel mengambil senjata tajam  dalam tasnya, lalu mengarahkan tusukan kepada semua yang berada di depannya.

Aksi penusukan membabi buta terjadi ditengah gelapnya malam dan saat itu kondisi kapal sedang mati lampu kehabisan bahan bakar. Tusukan badik tersangka mengenai bagian paha, dada, pinggang, perut korban.

“Luka tusuk yang diderita korban ada yang di pinggang Ardilla (27) dan Darmawati (37), luka tusuk paha 1 orang Safaruddin (44), luka tusuk di perut 2 orang M. Rizki (21) dan Sahril (30),” ujar Ipda Alfian.

Kedua korban yang luka di perut sedang menjalani operasi di RSUD Tarakan. Kondisi luka-lukanya cukup parah memerlukan penanganan medis, karena bagian usus perutnya sampai terburai keluar.

Korban luka dibagian paha adalah Anak Buah Kapal (ABK) yang saat kejadian sedang menarik tali kapal. Korban tidak terlibat cekcok dan benar-benar tidak terlibat dari ketersinggungan antara tersangka dengan para peminum miras.

Dikatakan  Ipda Alfian, sampai saat ini polisi belum melakukan pemeriksaan mendalam atas peristiwa tersebut, karena para korban masih dirawat dan belum memungkinkan untuk diminta keterangan.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: