Perlancar Investasi di Kaltara, Irianto Temui Kepala BKPM

Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) RI,  Bahlil Lahadalia. (Foto Infopubdok Kaltara)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Untuk memperlancar investasi di Kalimantan Utara (Kaltara), Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menemui Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) RI,  Bahlil Lahadalia, di Gedung BKPM Jalan Gatot Subroto , Jakarta.

Dalam pertemuan yang menerapkan  protokol kesehatan untuk pencegah penularan Covid-19, Kamis (25/6/2020) itu, kata Irianto, ia  meminta dukungan percepatan investasi di Kaltara dan membahas hal-hal terkait investasi dan beberapa regulasi yang baru, serta melaporkan  perkembangan terakhir kondisi iklim investasi di Kaltara, khususnya terkait perizinan di daerah.

“Pertama saya sampaikan perkembangan fasilitasi yang telah dilakukan dalam penyelesaian hambatan investasi antara PT. KMJ dengan PT. Pertamina terkait rencana investasi pembangunan industri methanol di pulau Bunyu,” kata Irianto, Sabtu (27/2020).

Terkait hal itu, lanjut Irianto, ia meminta bantuan kepada Kepala BKPM untuk ikut membantu mengkomunikasikannya di tingkat pusat mengingat dampak ekonomi yang sangat signifikan dari rencana investasi sebesar USD 700 juta dan penyerapan tenaga kerja jika PT. KMJ bisa segera melakukan pembangunan apabila seluruh perizinan telah KMJ  dapatkan baik didaerah maupun dipusat.

Kedua, kata Irianto lagi, ia juga melaporkan perkembangan rencana pembangunan PLTA oleh PT. KHE yang pada saat ini sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari Pemprov Kaltara, sebagai salah satu syarat mendapatkan rekomendasi dari komisi keamanan bendungan di Kementerian PUPR.

“Terkait perubahan fungsi kawasan hutan Provinsi Kaltara telah mengajukan penambahan luas lahan untuk pertanian pangan yang sedang di ajukan ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” ungkap Irianto.

Perlakuan khusus

Pada kesempatan itu, lanjut Irianto, ia juga meminta kepada kepala BKPM untuk memberikan perlakuan khusus kepada Provinsi Kaltara sebagai Provinsi termuda untuk mendapatkan kesempatan peningkatan kapasitas SDM berupa pelatihan bagi staf DPMPTSP guna meningkatkan kemampuan kinerja.

“Kalimantan Utara akan membuatkan laporan ringkas tentang rencana investasi kepada Presiden dan Kementerian/lembaga terkait yang nantinya diharapkan dapat difasilitasi oleh BKPM dalam pembahasannya di tingkat pusat,” ujar Irianto.

Menanggapi permintaan itu, kata Irianto lagi, kepala BKPM menyampaikan, bahwa pihaknya akan melakukan fasilitasi terhadap hambatan yang terjadi terhadap investasi PT. KMJ . Di antaranya BKPM akan memanggil pihak pihak yang terkait antara lain PT. KMJ , PT. Pertamina dan PT. PHE , selanjutnya dibicarakan secara teknis dengan Menteri BUMN.

“Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih Pak Bahlil telah memberikan dukungan untuk percepatan investasi di Kaltara, sesuai dengan ketentuan maupun kewenangan BKPM RI,” pungkas Irianto. (adv)

Tag: