Pertamina: Pertalite Bukan Mau Dihapus

Petugas SPBU di Kalimantan Timur mulai melakukan pencatatan nomor polisi kendaraan pengguna BBM subsidi di SPBU. Aturan itu mulai diterapkan di SPBU di Kalimantan. Gambar diambil 16 September 2022 (handout/PT Pertamina Patra Niaga)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pertamina meluruskan informasi beredar penghapusan Pertalite menjadi hanya penjualan Pertamax di SPBU. BUMN Migas itu menyatakan tidak ada penghapusan Pertalite.

Dalam sepekan terakhir, mencuat pemberitaan Pertalite akan dihapus di 2024, dan digantikan dengan Pertamax yang notabene harganya lebih mahal ketimbang Pertalite.

Di SPBU Kalimantan Timur misalnya, Pertalite Rp 10.000 per liter. Sedangkan Pertamax Rp 13.600 per liter, yang berlaku sejak 1 September 2023.

“Dalam informasi beredar, disebut Pertalite mau dihapus. Kami luruskan, yang dimaksud Bu Dirut (Dirut Pertamina Nicke Widyawati) adalah Pertalite diusulkan ditambah etanol dari nabati,” kata Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communications, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Samarinda, Selasa 19 September 2023.

Baca jugaPenjelasan Pertamina Soal Kekosongan Pertalite dan Pertamax di SPBU Samarinda

Dalam penelitian di laboratorium Pertamina, diperoleh angka RON (Research Octane Number/Bilangan Oktan) bertambah dari 90 menjadi 92 yang tidak lain adalan RON milik Pertamax.

“Itu Pertalite level Pertamax. Kenapa nggak kita jual Pertalite selevel Pertamax, dengan harga Pertalite?” ujar Arya Yusa.

“Padahal nggak dihapus kok, karena mau ditambah nabati, karena Pertamina menuju green energy, zero emission. Jadi kita tambah nabati yang lebih baik, RON naik jadi 92. Ya itu tadi ya sudab kenapa nggak? Jual Pertamax tapi harga Pertalite. Ini yang perlu kita luruskan,” Arya Yusa menambahkan.

Antrean di SPBU Gunung Guntur, kota Balikpapan, Selasa 5 April 2022 (dok/niaga.asia)

Disebabkan masih dalam penelitian, Pertamina belum berencana mengganti nama Pertalite, meski berkualitas setara Pertamax.

“Penamaan masih belakangan, karena sekarang masih uji coba. Di laboratorium masih dites, ternyata ada kenaikan signifikan jadi RON 92 selevel Pertamax,” terang Arya.

“Kita sih harapannya masih ada subsidi dari pemerintah. Kan namanya masih Pertalite,” demikian Arya Yusa Dwicandra.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: