Pilar Jembatan Mahakam Ditabrak Tongkang Lagi, Ini Kata Ahli Jembatan

Pilar Jembatan Mahakam usai ditabrak tongkang muatan batubara, Jumat 23 Desember 2022. Gambar diambil ketika Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli mengecek langsung kondisi jembatan (istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tongkang ukuran 300 feet muatan batubara kembali menabrak pilar tiga Jembatan Mahakam hari Jumat. Polisi bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim menyelidiki kejadian itu. Sementara belum dirasa perlu menutup jembatan berusia 30 tahun itu.

Penyelidikan polisi, dalam hal ini Satuan Polair Polresta Samarinda, pilar jembatan ditabrak tongkang atau ponton Apol 3017 yang ditarik oleh Tugboat (TB) Herlin-19 dan di-assist oleh TB Mitra Anugerah 1.

“Dari penelitian awal bersama BBPJN sore ini dilakukan untuk melihat titik tabrak dan memastikan titik itu atau tiang pancang terjadi kerusakan, pergeseran atau tidak,” kata Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda dalam pernyataannya kepada wartawan di kantor Satuan Polair Polresta Samarinda, Jalan Pangeran Untung Surapati, Jumat sore.

Empat saksi telah dimintai keterangan polisi. Di antaranya adalah nakhoda dan juga juru mudi. Kepolisian juga berkoordinasi bersama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.

“Dengan KSOP terkait prosedur pelayaran tadi pagi. Sekarang masih penyelidikan, kemungkinan akan sama-sama kita hitung misal arus air waktu pagi hari atau ada tidaknya kelalaian di situ. Prinsip utama bagaimana kita pastikan jembatan aman untuk dilalui,” ujar Ary Fadli.

Benturan Keras Tongkang

Hariyadi, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah-Tugas Pembantuan (SKPD-TP) BBPJN Kaltim mengatakan, tim akan memeriksa kamera pengawas CCTV untuk langkah investigasi lebih lanjut.

“Terkait kerusakan dan lainnya, kami dari BBPJN ada konsultan Core Team dari Satuan Kerja P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional) di BBPJN,” kata Hariyadi.

Namun demikian dari pengamatan visual awal, ditemukan bekas beton tergerus dan terkelupas karena tertumbuk. Pada hari Sabtu, tim akan mengecek peer atau pipa pancang untuk memastikan ada tidaknya keretakan. Selain itu tim juga akan mengecek bangunan di atasnya, mencari tahu ada tidaknya pergeseran struktur.

Hariyadi membenarkan dari video yang beredar benturan pilar ketiga dengan tongkang itu cukup keras. Meski demikian sementara ini dari pengamatan awal belum perlu dilakukan penutupan jembatan.

Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli memberikan penjelasan di kantor Satuan Polair. Tim gabungan akan melakukan penelitian lanjutan, Sabtu 24 Desember 2022 (niaga.asia/Saud Rosadi)

“Benar cukup besar (benturan keras). Kalau dari visual belun perlu ditutup. Masih aman,” Hariyadi menerangkan.

Penjelasan Ahli Jembatan

Aco Wahyudi, ahli Jembatan Core Team P2JN menjelaskan, secara visual tim sore ini meneliti awal elemen pile cap dari peer tiga jembatan. Menurutnya dampak tumbukan tongkang berdampak signifikan.

“Jadi ada beberapa elemen yang rompal,” kata Aco Wahyudi.

“Meski demikian sebelumnya kita sudah melakukan perkuatan. Jadi elemen itu adalah serat fiber, tidak berimbas ke elemen utama. Jadi secara visual masih kondisi baik,” Aco Wahyudi menambahkan.

Pada hari Sabtu akan diteliti lebih detil untuk mencari tahu kerusakan akibat tumbukan itu terhadap pile cap peer tiga.

“Apakah terjadi perubahan bentuk atau tidak. Kalau terjadi perubahan bentuk, otomatis kita akan simulasikan tumbukan itu untuk mengetahui kondisi jembatan,” Aco Wahyudi menjelaskan.

Dia menambahkan usia jembatan Mahakam 30 tahun pasti akan terjadi penurunan kualitas mengingat pilar jembatan ditabrak tongkang bukanlah kejadian baru.

“Jembatan ini usianya sudah 30 tahun ya. Pasti terjadi penurunan kalau sering terjadi ini (ditabrak tongkang),” singkat Aco Wahyudi saat ditanya kekuatan jembatan sampai saat ini.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: