Pindah Ibu Kota, Presiden: Kita Ingin Membangun Sebuah Sistem

AA
Desain Nagari Rimba Nusa, pemenang Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara, yang diumumkan di Kantor Kementerian PUPR, Senin (23/12) pagi. (Foto: Twitter @Kementerian PUPR)

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan mengenai pindah ibu kota dari Jakarta ke Kalimatan Timur (Kaltim) saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Masa Bakti 2019-2024, di Jakarta Convention Centre (JCC), Provinsi DKI Jakarta, Jumat (24/1).

Pemerintah ingin membangun sebuah sistem, sehingga tadi ada kecepatan dalam memutuskan dan merespons perubahan-perubahan zaman yang ada. “Kita ingin membangun sebuah kultur kerja, kita ingin membangun sebuah sistem kerja yang baik. Sehingga yang kita install terlebih dahulu adalah sistemnya, baru orangnya masuk ke sana,” tutur Presiden.

“Yang ingin saya sampaikan bahwa kita memutuskan untuk pindah ibu kota itu bukan hanya pindah lokasi, bukan hanya pindah istana, bukan hanya pindah kementerian, bukan. Kita ingin pindah kultur kerja kita,” ungkapnya.

Ini juga sebuah pekerjaan besar, sambung Presiden, sehingga Indonesia nanti ada yang seperti Amerika. “Amerika mempunyai New York dan Washington DC. Australia punya Sydney dan punya Canbera. Indonesia juga sama, punya Jakarta dan punya nanti ibu kota yang baru,” ujar Presiden.

Ibu kota yang baru nanti, sambung Presiden, adalah sebuah kota yang sangat hijau, green city, kota yang cerdas, karena sistemnya dibangun smart city, dan juga sebuah kota yang diharapkan betul-betul bisa zero emisi.

Hal itu terjadi, menurut Presiden, karena yang digunakan nanti adalah kendaraan-kendaraan listrik dan juga kendaraan-kendaraan yang otonomus, yang tanpa sopir, baik itu transportasi massalnya maupun kendaraan pribadinya. Di akhir sambutan, Presiden menyampaikan bahwa tugas besar semuanya itu harus dikerjakan, diselesaikan, dan kuncinya adalah kolaborasi, sinergi.

“Ini bukan hanya pekerjaan presiden atau wakil presiden atau menteri, bukan. Tetapi kerja semua pihak, mulai dari legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintah daerah, gubernur, bupati, walikota sampai kepala desa, juga kerja seluruh partai politik yang ada di tanah air,” pungkas Presiden akhiri sambutan. (001)

 

 

 

Tag: