Pokdarwis Prima Puri Wisata dan BUMK Merabu Kelola Obyek Wisata

aa

aa
Goa Beloyot di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay. (Foto Dinas Pariwisata)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Kepala Bidang Pengembangan  Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Berau, Syahriani, berkunjung ke Kampung Merabu Kecamatan Kelay dalam rangka pembinaan pokdarwis (kelompok kerja wisata pada 27-29 November lalu.

Menurut Syahriani di Merabu  sejak 2015 lalu sudah terbentuk Pokdarwis Prima Puri Wisata yang diketuai  Asrani, telah mengelola wisata bersama Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Pokdarwis Perima Puri Wisata menawarkan wisata alam yakni danau Nyadeng, danau Blayet, dan puncak Ketepu.

Wisatawan bisa menginap di homestay dan villa yang ada dipersiapkan oleh masyarakat, yang pengelolaanya oleh Pokdarwis dan BUMK,” terangnya.

Obyek wisata di Merabu, terkenal akan keindahannya dengan warna air yang jernih dan kebiruan, pengunjung dapat dengan jelas melihat dari atas ikan-ikan yang sedang berenang. Letak danau cukup tersembunyi karena dikelilingi oleh hutan dengan latar belakang gunung karst. Jika cuaca dalam keadaan tidak baik, para wisatawan harap berhati-hati karena jalur untuk menuju ke danau terasa licin. Diperkirakan, danau Nyadeng memiliki kedalaman sekitar 60 meter.

Goa Blayet juga berada di kampung Merabu salah satu peninggalan sejarah. Di goa ini dapat dilihat dengan jelas lukisan berwarna merah bata. Goa yang diperkirakan telah menjadi tempat tinggal manusia pada 4000 tahun lalu ini, meninggalkan jejak berupa telapak tangan.

“Jarak goa  sekitar 5,5 km dari Kampung Merabu, goa ini terletak di pegunungan karst yang membentang dari Kutai Timur hingga Mangkaliat di Berau.,” ungkap Syahriani.

Sedangkan, puncak Ketepu merupakan sebuah pegunungan karst dengan ketinggian sekitar 400 mdpl. Terletak tidak jauh dari danau Nyadeng. Untuk menuju ke puncak  hanya membutuhkan waktu selama 1 jam. Puncak gunung ini menyajikan pemandangan yang indah.

“Wisatawan dapat melihat pepohonan yang hijau dibarengi dengan menghirup udara yang sejuk. Bisa dibilang, jalurnya pun cukup menantang. Pasalnya pengunjung harus mendaki dengan kemiringan mencapai 40 hingga 70 derajat. Bagi yang ingin melihat pemandangan matahari terbit, biasanya para pendaki menginap di gua dekat puncak. Karena jarak dari gua menuju puncak hanya membutuhkan waktu selama 5 menit,” katanya. (ana/adv)

Tag: