Polsek KSKP Nunukan Buka Perpustakaan Kamtibmas

perpus
Perpustakaan Kamtibmas Polsek Pelabuhan Nunukan. (budi anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Setelah membuka warung Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat), Polsek Kawasan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara membuka fasilitas baru yakni perpustakaan Kamtibmas. Letak perpustakaan berdampingan dengan warung Kamtibmas dalam kawasan pelabuhan yang berhimpitan dengan kawasan permukiman.

“Perpustakaan Kamtibmas kita buka untuk melengkapi warung Kamtibmas. Buku-buku yang disediakan tidak hanya buku yang berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban, tapi ada juga buku bacaan untuk anak-anak dan remaja,” kata Kepala Polsek Kawasan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, AKP Eka Berlin pada Niaga.asia.

AKP Eka Berlin adalah penerima penghargaan dari Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian pada tahun 2017. Eka  mendapat penghargaan atas kreatifitas dan inovasinya dialam membina lingkungan dan kemasyarakatan di luar tugas pokoknya sebagai polisi, misalnya membuka kegiatan belajar di luar sekolah bagi remaja dan anak-anak.

Kemudian menndayagunaan rumah ibadah untuk peningkatan kualitas agama anak-anak di permukiman  yang berhimpitan dengan pelabuhan. Menyekolahkan kembali anak-anak buruh pelabuhan yang sempat putus sekolah, dan lainnya.

“Kawasan pelabuhan dimana saja adalah permukiman padat, orang tua anak-anak bekerja di pelabuhan tanpa jam kerja yang jelas. Jadi anak-anak dan remajanya perlu difasilitasi menggunakan waktu sepulang dari sekolah untuk kegiatan positif daripada bermain lepas, atau tanpa pengawasan orang tuanya,” ungkap Eka.

Menurut Eka, perpustaan Kamtibmas bisa menjadi wadah  untuk anak-anak dan warga menimba pengetahuan. Adanya perpustakaan menjadikan warung tidak hanya sekedar tempat kumpul-kumpul dan membicarakan keamanan dan ketertiban, tapi juga tempat membaca. “Perpustakaan dibuka atas saran warga yang menilai alangkah baiknya jika warung Kamtibmas  dilengkapi buku-buku bacaan,” ungkapnya.

Disebutkan, Polsek Pelabuhan tidak kesulitan mendapatkan buku-buku bacaan (umumnya buku bekas), karena banyak pihak menyumbang buku, mulai dari masyarakat biasa, organisasi pemuda (KNPI), hingga Kantor Perpustakaan Nunukan. Sekarang perpustakaan sudah terisi ratusan buku dengan judul berbeda-beda. “Jenis buku yang ada beragam, mulai dari ilmu pengetahuan umum,  pendidikan, sejarah sampai resep masakan modern dan tradisional,” kata Eka.

Ditambahkan, adanya sumbangan buku yang pas untuk anak-anak dan remaja membuat perpustakaan ramai dikunjungi anak-anak pada malam hari atau waktu libur. Buku yang diminati anak-anak terkait dengan matematika, biologi, atlas dan teknologi. Rata-rata buku di perpustakaan dijadikan bahan bagi anak-anak menjawab pekerjaan rumah (PR) dari guru masing-masing.

“Kalau malam perpustakaan dan warung penuh sama  anak-anak hingga  orang tua. Kondisi seperti itu lebih positif bagi anak-anak daripada bermain untuk hal-hal yang tidak jelas. Orang tua juga merasa aman karena, kalau anaknya keluar rumah, ya ke perpustakaan,” kata Eka.

Warung dan Perpustkaan Kamtibmas berdiri atas swadaya masyarakat, semua bahan bangunan hasil sumbangan sukarela. Di warung, warga membahas persoalan lingkungan dan keamanan masyarakat, bahkan sering kali menyelesaikan problem rumah tangga. “Ada masalah di kampung kita selesaikan di warung, mau rapat bahas ini dan itu, kita selesaikan di warung sambil bersenda gurau,” kata Kapolsek.

Warung binaan Polsek Pelabuhan Tunon Taka ini terletak di kawasan RT 18, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan. Dasar dibuatnya warung diawali keinginan warga memerangi peredaran narkoba dan kejahatan lainnya. Warung Kamtibmas juga difungsikan pada waktu tertentu menjadi Posyandu

Berlin berharap, keberadaan perpustakaan menjadi cikal bakal warung Kamtibmas lainnya ikut membangun wadah baca. Saat ini sudah  ada 5 Warung Kamtibmas dibawah Binaan Polres Nunukan. “Bisa perpustakaan atau lainnya. Intinya itu membangun untuk kepentingan masyarakat dan terpenting mencerdaskan warga kita,” katanya. (002)