Proyek Jalan Batubesaung Diduga Gunakan Redy Mix Tak Berizin

Rekonstruksi Jalan Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIAKontraktor Pekerjaan  Rekonstruksi Jalan  Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV, PT Bintang Alamsyah Group (BAG) diduga kuat menggunakan redy mix dari perusahaan tak memiliki izin UKL-UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda maupun SPPL dari DLH Provinsi Kaltim.

Apabila PT BAG menggunakan material yang diperoleh dari perusahaan redy mix tak berizin, seharusnya Itwilprov Kaltim melakukan intervensi ke PPK atau PPTK Rekonstruksi Jalan  Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV, minta pekerjaan tersebut untuk tidak dibayar.

“Itu jelas bentuk penyimpangan yang dilakukan kontraktor, karena tak sesuai dengan persyaratan lelang CBP,” ungkap sumber Niaga.Asia dari kalangan pengusaha yang selama ini dapat pekerjaan melakukan rekonstruksi jalan, dari jalan beraspal atau masih tanah ke jalan dengan rekonstruksi cor beton di Samarinda.

Menurut sumber yang enggan namanya ditulis, kontraktor yang mengerjakan Pekerjaan  Rekonstruksi Jalan  Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV, mengunakan redy milik dari PT B, dimana, selain tak mengantongi izin dari DLH Kota Samarinda, maupun izin SPPL dari  DLH Provinsi Kaltim.

“Adapun yang mengerjakan pekerjaan Rekonstruksi Jalan  Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV adalah PT BAG dengan nilai kontrak Rp 19.694.666.204,81,” ujarnya.

“Di Samarinda ini tinggal 11 usaha redy mix yang hidup izin UKL-UPL atau SPPL-nya. Dari 11 perusahaan tersebut, tidak termasuk redy mix PT B yang digunakan PT BAG,” terangnya.

Sementara PPK Rekonstruksi Jalan  Simpang Batu Cermin-Batu Besaung-Simpang 4 Outer Ringroad IV, Sugiono ketika diminta tanggapannya mengatakan, akan melakukan pengecekan apakah benat PT BAG menggunakan redy mix dari perusahaan penyedia barang tak berizin.

“Terima kasih infonya,” kata Sugiono.

Sedangkan Galan, dari PT BAG ketika diminta tanggapannya, mengatakan, akan memberikan penjelasan atas asal usul redy mix yang digunakannya sore hari.

“sy masih di Harris pak acara PU provinsi jg,” ujarnya.

Sementara pemilik PT BAG, Rani menanggapi dengan mengatakan; “Maaf pak suplayer beton yg kita pake alhamdulillah sdh ada ijin nya ukl upl, karna bukan satu suplayer ada 3 suplayer yg ukl upl nya yg sdh kita cek lengkap🙏.”

Tapi Rani, tak menyebutkan 3 suplayer beton yang digunakan untuk proyek tersebut.

Penulis : Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: