Pulang dari Manado, Berau 47 Tulari Orangtuanya Virus Corona

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Berau, Iswahyudi menjelaskan asal mula penularan COVID-19 Berau 45. (foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Kebingungan dari mana asal mula pasien Berau 45  terpapar virus Corona (COVID-19) akhirnya diketahui juga. Ternyata, yang menjadi penyebab penularan ayah dan ketiga anaknya tersebut adalah anaknya sendiri, Berau 47.

“Sudah kita telusuri, ternyata yang menjadi carrier atau pembawa virus ini pertama kali adalah anak i Berau 45 itu sendiri yaitu Berau 47 (FCS – perempuan berusia 18 tahun). Diketahui ternyata Berau 47 ini pernah melakukan perjalanan ke Manado pada 10 Juni lalu. Karena ayahnya menunjukkan gejala sakit batuk demam sejak 20 Juni hingga dinyatakan positif COVID-19,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Berau, Iswahyudi ditemui Kamis (9/7/2020).

Dijelaskannya, Berau 47 memang tidak jujur saat ditanya terkait riwayat perjalanannya. Mengalami kendala rapid test di Balikpapan, Berau 47 memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dari Balikpapan ke Berau lewat jalur darat.

“Sampai saat ini masih terus kita tracing sudah berjumlah 50 orang, dan ada satu orang yang pernah kontak dengan Berau 47, mengalami gejala mengarah ke COVID-19. Saat ini orang tersebut sudah diisolasi juga di RSUD Abdul Rivai, menunggu hasil swab. Sedangkan untuk orang yang ditracing semakin luas, karena Berau 47 juga aktif beribadah ke gereja dan bersosialisasi dengan teman-temannya sejak kembali dari Manado,” tambahnya.

Dengan kasus ini, tak bosannya, Iswahyudi  kembali diimbau bagi para pelaku perjalanan harus melakukan rapid test dan karantina mandiri selama 2 minggu sebelum beraktivitas kembali. Karena yang ditakutkan hal serupa ada lagi.

“Ini cukup mengkhawatirkan karena kita tidak tahu dengan siapa saja pasien sudah berinteraksi sebelum dinyatakan positif. Jangan sampai ada klaster baru karena hal ini. Dan diminta masyarakat untuk tetap menjalankan semua protokol kesehatan yang ada. Yang paling simple adalah memakai masker, karena itu sangat penting. Juga untuk penggunaan sarung tangan karet tidak boleh bernaggapan bahwa dirinya sudah aman. Sarung tangan juga wajib diganti atau dibuang setelah dipergunakan beraktivitas,” tegasnya. (mel/adv)

Tag: