Putar Otak Andi Harun Cari Sumber Dana Hingga Opsi Potong Pendapatan Pejabatnya

Wali Kota Samarinda Andi Harun saat ditemui di kantor Dinas Sosial Kota Samarinda Jalan Dahlia, Senin (12/4/2021). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemkot Samarinda memutar otak agar warga terdampak pandemi Covid-19 sekaligus imbas PPKM Level 4 mendapatkan bantuan. Diantaranya, dana bersumber dari rencana pemotongan tunjangan pejabat yang nilainya ditaksir mencapai Rp 1 miliar.

Wali Kota Andi Harun mengumumkan kota Samarinda mulai hari ini menerapkan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021. Dia menugaskan tiga asisten menangani dampak PPKM Level 4.

Andi menugaskan Asisten I berkoordinasi bersama dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pencegahan penularan Covid-19. Asisten II ditunjuk berkoordinasi dengan bagian penanganan Covid-19 seperti Dinas Kesehatan, BPBD dan juga termasuk rumah sakit untuk urusan pemulasaran, oksigen dan lainnya.

“Bantuan dan sosial saya tunjuk Asisten III untuk koordinasi. Semua asisten dalam rangka penanggulangan Covid-19 di kota Samarinda,” kata Andi, dikutip Niaga Asia dalam penjelasan secara virtual dari Balai Kota, Senin (26/7).

Berita terkait :

Wali Kota Sudah Prediksi Samarinda Masuk PPKM Level 4

Di samping itu Andi mendapatkan konfirmasi dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda bahwa Samarinda mendapatkan bantuan 100 ton beras yang nantinya akan disalurkan oleh Pemkot.

“Hari ini pun perbankan di Samarinda kita kumpulkan untuk bantuan kepada masyarakat berupa makanan, obat-obatan dan vitamin,” ujar Andi.

Dari sisi internal Pemkot, Andi mengungkapkan bagi pejabat yang mendapatkan tunjangan tambahan penghasilan, diimbau dan dimohon memberi bantuan dengan ikhlas dengan jalan pemotongan berjenjang.

“Pagi ini tadi saya beri arahan Sekda agar bantuan dari Pemkot mulai dari Wali Kota dan pemotongan itu kira-kira lebih dari Rp 1 miliar, khusus untuk bantu masyarakat untuk obat-obatan dan vitamin,” ungkap Andi.

Andi juga memutar otak mencari sumber dana lain di tengah keterbatasan APBD Kota Samarinda, utamanya membantu pasien isolasi.mandiri. “Sebagai Wali Kota tidak boleh mengeluh meski APBD sangat berdampak. Dengan inovasi itu pemerintah hadir di tengah masyarakat,” tegas Andi.

“Selain 100 ton beras dari Bulog, kami juga petakan kira-kira kegiatan lain yang bisa ditunda diatur ulang (re-program) jadi bantuan sembako sifatnya beras, obat-obatan dan vitamin kepada pasien terdampak Covid-19 utamanya isoman. Baik di pusat karantina maupun di rumah,” terangnya.

Stok beras Bulog. Wali Kota Andi Harun menyebut Bulog Samarinda bantu 100 ton beras (Foto: Kementerian BUMN)

Untuk itu, Andi juga telah memerintahkan kepada Lurah agar maksimal dalam tiga hari melakukan pendataan dari pintu ke pintu, agar memberikan informasi kepada Satgas terkait warganya yang sedang melakukan isoman.

“Secara bersamaan kita kroscek data pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit di Samarinda,” tambah Andi lagi.

Lantas warga yang mana yang dimaksud Andi mendapatkan sederetan bantuan seperti beras hingga vitamin itu?

“Opsi-opsi pilihan bantuan tidak mudah seperti kita bayangkan. Tentu keinginan saya semua masyarakat dapat bantuan. Tapi jujur, bukan cuma sektor kegiatan ekonomi masyarakat yang terdampak tapi kekuatan pembiayaan kita di APBD juga mengalami dampak sangat serius,” jelas Andi.

“Sehingga kami pilih opsi prioritas seperti pasien di rumah sakit. Obat-obatan dan vitamin bagi pasien Covid-19 isoman termasuk opsi bantuan sembako bagi pasien isoman,” demikian Andi.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: